Pertempuran di Myanmar semakin panas dengan penggunaan drone oleh kedua belah pihak. Milisi etnis semakin menguasai medan perang dengan drone buatan China dan Rusia, memaksa junta militer untuk mengadopsi teknologi serupa.
Pertempuran antara junta militer dan sejumlah milisi etnis di Myanmar terus memanas. Terbaru, keduanya dilaporkan mulai melancarkan perang pesawat tanpa awak atau, serangan pesawat nirawak dinilai sangat penting bagi keberhasilan para pemberontak. Ini termasuk mendorong pasukan junta keluar dari wilayah yang luas di Utara Myanmar yang dekat perbatasan dengan China. Situasi ini mendorong militer untuk mengadopsi peralatan para pejuang antikudeta.
Mereka menggunakan drone buatan China dan Rusia untuk menjatuhkan mortir atau serangan artileri terarah. 'Kami sangat lemah dalam teknologi dan sangat menderita,' kata seorang perwira militer garis depan Myanmar kepada 'Kami kehilangan beberapa pos militer di wilayah tersebut karena pemboman oleh pesawat nirawak. Sekarang kami juga menggunakan pesawat nirawak untuk melakukan serangan balik. Mereka menggunakan pengacau besar untuk memblokir sinyal. Kami juga menggunakan pengacau.' Hal ini juga dikonfirmasi Tentara Nasional Kayan (KNA). Seorang komandan batalyon di KNA, Ba Kone, mengatakan saat ini militer lebih banyak memulai serangan dengan 'Terbang pada ketinggian 1500 meter atau lebih tinggi, ketinggian yang jauh melampaui jangkauan pesawat nirawak sipil, perangkat milik junta berada di luar jangkauan pengacau KNA,' ujarnya. 'Kiamat' Los Angeles, Kebakaran Menggila-Wilayah Ini Berubah Jadi Abu Pejabat tinggi militer telah mengakui bahwa serangan pesawat nirawak adalah kunci dalam serangan pemberontak besar-besaran pada tahun 2023 yang mendorong pasukan junta keluar dari ribuan kilometer persegi negara bagian Shan Utara. Pada saat itu, kepala junta Min Aung Hlaing menuduh 'ahli pesawat nirawak asing' yang tidak disebutkan namanya membantu lawan-lawan mereka saat mereka menghadapi kemunduran paling signifikan sejak merebut kekuasaan. Beijing sendiri telah lama menjadi sekutu utama junta. Peneliti Institut Perdamaian Amerika Serikat, Jason Tower, mengatakan ada 'bukti yang berkembang yang menunjukkan bahwa junta memperoleh ofensif,' kata Dave Eubank dari Free Burma Rangers, sebuah kelompok bantuan Kristen yang telah lama bekerja di daerah konflik di Myanmar. Myanmar berada dalam perang saudara sejak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing mengkudeta pemerintahan sipil pada Februari 2021. Kudeta, yang terjadi pada bulan Februari 2021 memicu reaksi publik yang besar, dengan demonstrasi besar-besaran yang menolaknya, yang kemudian dibubarkan secara brutal. Ini kemudian memicu reaksi keras dari beberapa milisi etnis di Negeri Seribu Pagoda. Mereka mulai melancarkan perlawanan terhadap rezim junta yang dianggap tidak demokratis. Serangan ini sendiri berhasil membuat junta mundur di sejumlah wilayah. Namun belum ada tanda-tanda Min Aung Hlaing akan mundur dari kekuasaan
MYANMAR JUNTA MILISI DRONE CHINA RUSIA KONFLIK
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Prediksi Piala AFF: Vietnam vs Myanmar 21 Desember 2024Prediksi Vietnam vs Myanmar, Skor Vietnam vs Myanmar, Jadwal Vietnam vs Myanmar, Susunan pemain Vietnam vs Myanmar, Vietnam vs Myanmar
Baca lebih lajut »
Milisi Karen Rebut Basis Utama di Perbatasan Myanmar-ThailandMilisi etnis Karen, Karen National Union (KNU) berhasil merebut kembali basis utama mereka, Manerplaw, yang berada di perbatasan Myanmar-Thailand setelah bertempur melawan militer Myanmar.
Baca lebih lajut »
Prediksi Piala AFF: Filipina vs Myanmar 12 Desember 2024Prediksi Filipina vs Myanmar, Skor Filipina vs Myanmar, Jadwal Filipina vs Myanmar, Susunan pemain Filipina vs Myanmar
Baca lebih lajut »
Aktor China yang Hilang di Perbatasan Thailand Ditemukan Selamat di Myanmar, Diduga Jadi Korban PenipuanAktor China, Wang Xing, yang dilaporkan hilang di dekat kota perbatasan Thailand, telah ditemukan selamat di Myanmar dan kini berada dalam pengawasan pihak berwenang Thailand.
Baca lebih lajut »
Rusia Ancam Pembalasan Atas Kematian Otak Militer RusiaRusia mengancam pembalasan atas kematian Igor Kirillov, seorang perwira militer Rusia yang dianggap sebagai otak strategi perang. Ledakan di Moskow yang menewaskan Kirillov diduga dilakukan oleh Ukraina, dan Rusia bersikeras akan menindaklanjuti insiden ini dengan tegas.
Baca lebih lajut »
Rusia Serang Teror Kimia, Jenderal Rusia Tewas di MoskowLedakan bom jarak jauh di luar gedung apartemen di Moskow menewaskan Letjen Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi dan kimia militer Rusia. Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menyebut Kirillov sebagai “penjahat perang dan target yang sah”.
Baca lebih lajut »