Komisi B DPRD Kota Surabaya bakal memannggil manajemen Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) terkait kematian anak gajah bernama ...
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno saat mendatangi Kebun Binatang Surabaya , Jumat setelah mendengar kabar anak gajah bernama Dumbo mati tidak wajar. ANTARA/HO-DPRD Surabaya
Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya, Anas Karno di Surabaya, Sabtu mengaku sempat mendatangi KBS setelah mendengar kabar matinya Dumbo, anak gajah koleksi KBS yang berusia sekitar 2,5 tahun itu. Anas mendesak pihak manajemen KBS menjelaskan kematian Dumbo secara terbuka ke publik. Apalagi, lanjut dia, kapan matinya anak gajah tersebut juga hingga saat ini belum dijelaskan secara transparan. Informasi yang beredar anak gajah tersebut mati sepekan lalu.
"Banyak yang ingin kami ketahui dalam rapat dengar pendapatan dengan KBS nantinya. Misalnya apakah perawatan satwa sudah sesuai standar, dan asupan makan terhadap satwa apakah juga sudah sesuai standar," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
DPRD Tuding Kadis PUPR NTB tak Karantina Usai dari Abu Dhabi |Republika OnlineTak isolasi, Ridwan Syah malah diajak Gubernur NTB bertemu Menko Airlangga.
Baca lebih lajut »
DPRD NTB sesalkan Kadis PUPR tak lakukan karantina usai keluar negeriAnggota DPRD Nusa Tenggara Barat, HL Pelita Putra menyesalkan sikap Kepala Dinas PUPR yang tak melakukan karantina mandiri seusai pulang dari Abu Dhabi, Uni ...
Baca lebih lajut »
Jalan Desa di Kulon Progo Rusak Parah, Ketua DPRD Sampai Angkat BicaraJalan Kasatrian yang terletak di Desa Giripeni, Wates, Kulon Progo, terlihat rusak parah, sehingga ketua DPRD pun angkat bicara jalankasatrian
Baca lebih lajut »
Gubernur Riau Kembalikan Surat Rekomendasi Pemecatan Ketua DPRD PekanbaruSurat pemberhentian Hamdani dari kursi Ketua DPRD Pekanbaru dikembalikan Gubernur Riau Syamsuar. Surat itu dikembalikan ke Walikota Pekanbaru, Firdaus.
Baca lebih lajut »