Menristekdikti Mohammad Nasir mengakui kampus belum bisa bersih dari radikalisme. Dia mendorong polisi mengusut tuntas kasus yang kini menjerat dosen IPB.
Hal itu menyusul penangkapan dosen Institut Pertanian Bogor berinisial AB yang diduga menyimpan puluhan bom molotov, yang siap diledakkan saat unjukrasa Aksi Mujahid 212 di Jakarta, Sabtu lalu."Saya rasa masih ada [paham radikal]. Belum bisa bersih," kata Nasir, ditemui usai membuka Kontes Robot Terbang Indonesia, di Unesa Surabaya, Selasa malam.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Menristek: Status PNS Dosen IPB yang Simpan 28 Molotov Bisa Dicabut'Nanti sesuai prosedur. Kan ada kalau dia akan kena pidana, nanti kalau ada ukuran setiap tahun dia dicabut sebagai PNS-nya,' kata Menristekdikti M Nasir. Menristekdikti IPB
Baca lebih lajut »
Soal Penangkapan Dosen IPB, Ini 4 Pernyataan Resmi IPBTerkait penangkapan salah satu dosennya, IPB mengeluarkan pernyataan sikap pada Senin (30/9/2019). Ikuti penjelasannya sebagai berikut.
Baca lebih lajut »
Oknum Dosen IPB Ditangkap dengan 28 Bom Molotov SitaanBom molotov diduga akan digunakan untuk kaos.
Baca lebih lajut »
Seorang Pensiunan TNI Ikut Ditangkap Bersama Dosen IPBDosen IPB ditangkap setelah diduga akan meledakkan bom molotov pada Aksi Mujahid 212.
Baca lebih lajut »
Oknum Dosen IPB Ditangkap Karena Simpan MolotovSaat penangkapan AB, petugas kemudian menggeledah rumahnya dan berhasil menemukan sejumlah bom molotov.
Baca lebih lajut »
Polisi Periksa Beberapa Orang Terkait Penangkapan Dosen IPBDedi memastikan, keterangan mereka yang diperiksa cukup membantu penyidik dalam mengkonstruksi perkara yang menjerat dosen IPB tersebut.
Baca lebih lajut »