Korupsi adalah ancaman paling mematikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan moral antikorupsi diharapkan mampu menanggulangi.
Dr Henry Indraguna, S.H., M.H dianugerahi gelar Profesor Kehormatan oleh Civitas Akademika Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Anugerah tersebut tertuang dalam keputusan Rektor nomor 3238/E/SA/III/2024 tanggal 21 Maret 2024 dan ditandatangani Rektor Unissula Prof Dr H Gunarto, SH. MH.
'Korupsi layaknya kanker yang telah menjalar dalam seluruh denyut kehidupan tata negara kita ini,' kata Henry. 'Langkah preventif yang bisa dilakukan adalah sistem pendidikan moral antikorupsi yang disebut sebagai pendidikan moral antikorupsi yang holistic,' katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kemendikbud luncurkan Pendidikan Berjenjang Pendidikan InklusifKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif dalam bentuk Modul ...
Baca lebih lajut »
DPR RI dorong Kemendikbud-K/L sinergi kembangkan pendidikan kejuruanKomisi X DPR RI mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar bekerja sama dengan sejumlah Kementerian/Lembaga ...
Baca lebih lajut »
Suara Jernih dari Lapangan PendidikanTerkait kebijakan pendidikan, kita berharap pemerintah peka dalam mendengar suara yang jernih dari lapangan pendidikan.
Baca lebih lajut »
Membangun Pendidikan Indonesia dari TimurJPNN.com : Pemerhati Pendidikan dan Ketenagakerjaan Fransiscus Go mengulas mengenai pentingnya pembangunan pendidikan atau SDM.
Baca lebih lajut »
Sebanyak 26.885 guru ikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan ke-10Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan sebanyak 26.885 guru mengikuti Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ...
Baca lebih lajut »
50 Tokoh Antikorupsi Surati Partai-partai Desak Hak Angket PemiluSejumlah aktivis antikorupsi, termasuk Novel Baswedan hingga Busyro Muqaddas, menyurati sejumlah partai untuk mendorong Hak Angket dugaan kecurangan pemilu.
Baca lebih lajut »