Covid-19 diibaratkan malaikat pencabut nyawa bagi yang rentan.
iframe#player { min-height: 380px } Petugas pemakaman penanganan jenazah pasien COVID-19 menurunkan peti jenazah dari dalam mobil jenazah di TPU Pondok Ranggon, Jakarta.
"> REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi dengan kearifan lokal. Sosialisasi akan melibatkan beragama komponen seperti, antropologi, sosiolog termasuk tokoh agama di semua daerah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jubir Covid-19 Simalungun, Sumut Positif Covid-19Akmal Harif bersama keluarganya menjalani perawatan di rumah sakit khusus penananganan Covid-19.
Baca lebih lajut »
Doni Monardo Ibaratkan COVID-19 Malaikat Pencabut Nyawa Bagi Kelompok RentanKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, jumlah kasus positif dan meninggal dunia akibat COVID-19 membuktikan bahwa pandemi tersebut bukan rekayasa atau konspirasi. DoniMonardo
Baca lebih lajut »
Doni Monardo: COVID-19 bukan rekayasa atau konspirasiKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan jumlah kasus positif dan meninggal dunia akibat COVID-19 membuktikan bahwa pandemi ...
Baca lebih lajut »
Doni Monardo Paparkan Fakta Jika Covid-19 bukan KonspirasiDoni menuturkan, gagasan-gagasan yang menyatakan covid-19 hanyalah sebuah konspirasi merupakan pengaruh negatif yang turut menghambat kinerja pemerintah dalam mengendalikan kasus di masyarakat
Baca lebih lajut »
Doni Monardo: Covid-19 Bukan Konspirasi dan RekayasaDoni Monardo menegaskan pandemi virus corona atau Covid-19 yang tengah melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, adalah hal yang nyata.
Baca lebih lajut »
Doni Monardo: Apabila Data Pasien Covid-19 Dibuka, Itu Sangat MembantuGugus Tugas mewacanakan kemungkinan untuk mempublikasi data pasien Covid-19 di lingkungan tempat tinggal pasien tersebut.
Baca lebih lajut »