Ketua House, Nency Pelosi mengecam penolakan Trump jalani penyelidikan pemakzulan.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua House of Representative Amerika Serikat, Nancy Pelosi mengecam penolakan Presiden Donald Trump untuk bekerja sama dalam penyelidikan pelengseran dirinya oleh Kongres. Pelosi mengatakan, Gedung Putih berupaya untuk melanggar hukum.
Baca Juga Pelosi menegaskan bahwa tindakan presiden mengancam keamanan nasional Amerika Serikat , melanggar konstitusi, dan merusak integritas pemilihan umum."Surat Gedung Putih hanyalah upaya baru untuk menutupi pengkhianatan terhadap demokrasi kita, dan untuk menegaskan bahwa Presiden berada di atas hukum," kata Pelosi.
Tanggapan Pelosi mengemuka selang beberapa jam setelah penasihat Gedung Putih Pat Cipollone mengirimi Pelosi dan pimpinan Partai Demokrat surat delapan halaman yang menuduh mereka melakukan upaya"partisan dan inkonstitusional" untuk membatalkan pemilu 2016.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hakim AS Perintahkan Donald Trump Buka Data PajakHakim AS memutuskan jaksa New York dapat melihat catatan pajak Trump.
Baca lebih lajut »
Trump Ancam Hancurkan Perekonomian TurkiPernyataan itu berkaitan dengan rencana Turki menggelar operasi militer di Suriah.
Baca lebih lajut »
AS restui aksi militer Turki terhadap milisi Kurdi di Suriah, Trump dituduh 'berkhianat'Milisi Kurdi selama ini merupakan sekutu AS dalam mengalahkan kelompok ISIS. Dengan membiarkan Turki menyerang milisi Kurdi, Presiden AS Donald Trump dianggap berkhianat.
Baca lebih lajut »
Muncul, Pelapor Rahasia ke-2 Ungkap Pelanggaran TrumpRetorika kian panas di Washington sementara DPR AS melanjutkan penyelidikan pemakzulan yang menarget Presiden Donald Trump. Seorang pelapor rahasia lainnya yang berasal dari kalangan intelijen telah m
Baca lebih lajut »
Whistleblower Kedua Muncul dalam Skandal Trump dengan UkrainaMunculnya whistleblower kedua, yang mengklaim mengetahui langsung soal kesepakatan Trump dan Ukraina, dapat memperuncing penyelidikan pemakzulan terhadapnya.
Baca lebih lajut »