Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pasca data inflasi konsumen AS di atas ekspektasi pasar.
, rupiah dibuka di angka 15.720/US$ atau melemah 0,22% terhadap dolar AS. Posisi ini memutus tren penguatan dua hari beruntun dan merupakan posisi terlemah sejak 10 Oktober 2023.
Sedangkan secara bulanan, inflasi AS menembus 0,4% dan 3,7% pada September 2023. Pada Agustus 2023, inflasi AS tercatat 0,6 dan 3,7% pada Agustus 2023. Sementara itu, inflasi inti mencapai 0,2% dan 4,1% pada September 2023.Data inflasi membuat pasar kecewa karena mencerminkan masih panasnya ekonomi AS. Kondisi ini pada berujung pada ketatnya kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve ke depan. Inflasi September masih jauh dari target sasaran The Fed yakni 2%.
US Treasury tenor 10 tahun kini mendekati 5% dan diyakini akan membuat bunga pinjaman perumahan melesat sehingga inflasi pada sektor tersebut sulit turun ke depan. Perangkat CME FedWatch menunjukkan hanya 9,2% pelaku pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November mendatang. Sementara persentase lebih besar tercermin pada Federal Open Market Committee bulan Desember yakni sebesar 32,2%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AS Beri Kabar Buruk, China & Perang Bikin Dunia Ketar-KetirData inflasi AS, inflasi China, serta dampak perang Hamas vs Israel akan menjadi perhatian investor
Baca lebih lajut »
Menko Airlangga Yakin Nilai Ekonomi ASEAN Tembus USD 20 TMenko Airlangga Yakin Nilai Ekonomi ASEAN Tembus USD 20 Triliun
Baca lebih lajut »
Pendaftaran Ditutup, Jumlah Pelamar CPNS dan PPPK 2023 Tembus 2,4 Juta Orang, Berikut RinciannyaPendaftaran CPNS dan PPPK 2023 resmi ditutup, jumlah pelamar tembus 2,4 juta orang.
Baca lebih lajut »
Wall Street Menguat! Efek Inflasi AS Lebih Terkendali?Pelaku pasar juga akan memantau angka klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 7 Oktober.
Baca lebih lajut »