PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat permintaan pembiayaan perumahan masih terbilang tinggi.
- PT Bank Tabungan Negara Tbk mencatat permintaan pembiayaan perumahan masih terbilang tinggi di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Emiten bersandi B BTN ini mencatat pertumbuhan kredit pemilikan rumah naik 10,7% sepanjang kuartal I 2024, menjadi Rp 292,74 triliun.
Adapun bila dirinci, pertumbuhan KPR subsidi per kuartal I 2024 naik 12,3% yoy menjadi Rp 166,96 triliun. Kemudian KPR non-subsidi naik 11,2% yoy menjadi Rp 98,79 triliun.Secara rasio, KPR subsidi menyumbang 48,5% terhadap portofolio KPR, sedangkan KPR non-subsidi 28,7%. Pertumbuhan kredit BTN sepanjang kuartal I 2024 diikuti dengan perbaikan kualitas aset. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan gross turun 52 bps menjadi 3%.
Akan tetapi, BTN masih berkutat dengan likuiditas, di mana rasio simpanan terhadap kredit naik 244 bps menjadi 96,2%.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dolar Rp 16.000, KPR di BTN Masih Tumbuh Dua DigitPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatat permintaan pembiayaan perumahan masih terbilang tinggi.
Baca lebih lajut »
Sejak 1976, BTN Guyur KPR Subsidi 4 Juta Rumah'Realisasi pencapaian KPR subsidi BTN dari tahun 1976 hingga 2023 tercatat 4,05 juta unit di seluruh wilayah Indonesia,' jelas Hirwandi.
Baca lebih lajut »
Pengertian KPR Hijau dan Perbedaannya dengan KPR KonvensionalInstrumen pembiayaan pembelian rumah ada beberapa macam bukan hanya KPR konvensional dan syariah, melainkan ada KPR Hijau, apa itu?
Baca lebih lajut »
Bukan Cuma Karena Pinjol, Ternyata Ini 4 Penyebab KPR Kamu DitolakIngin mengajukan KPR? Ternyata ada beberapa penyebab KPR bisa tertolak lho, agar tidak salah langkah, berikut tips lolos pengajuan KPR
Baca lebih lajut »
Intip Segudang Sumber Kekayaan Nikita Mirzani, Pantas Santai Bagi-bagi THR Pakai Uang DolarNikita Mirzani terlihat membagikan uang THR dengan pecahan Dolar Amerika dan Dolar Singapura.
Baca lebih lajut »
VIDEO Airlangga Kritik Erick Thohir yang Minta BUMN Borong Dolar AS Demi Amankah RupiahMenurut Airlangga, keputusan membeli dolar AS di tengah penguatan indeks dolar merupakan tindakan yang tidak bijaksana.
Baca lebih lajut »