Bank Indonesia (BI) meyakini kondisi ekonomi Indonesia akan baik-baik saja walaupun nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sudah menembus Rp 16.000/US$
- Bank Indonesia meyakini kondisi ekonomi Indonesia akan baik-baik saja walaupun nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sudah menembus Rp 16.000/US$. BI menyatakan berbagai indikator ekonomi Indonesia saat ini jauh berbeda ketimbang pada krisis tahun 1998 ataupun pada saat krisis keuangan global 2008 terjadi.
Budi mengatakan indikator pertama adalah inflasi. Dia mengatakan pada 1998 inflasi Indonesia menembus 82,4%. Sementara pada 2008 inflasi mencapai 12,1%. Akan tetapi pada Maret 2024, tingkat inflasi masih dalam rentang target, yakni 3,05%.Indikator kedua, kata dia, terlihat dari rentang depresiasi Rupiah. Pada 1998, Rupiah mengalami depresiasi hingga 197%. Pada 2008, depresiasi Rupiah mencapai 35%. Sementara pada 2024 ini, rentang depresiasi Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat hanya 5,07%.
Indikator lainnya adalah cadangan devisa. Juli menyebut pada Maret 2024, cadangan devisa yang dimiliki BI mencapai US$ 140,4 miliar. Angka tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ketum NOC Indonesia: Kemenangan Indonesia U-23 Jadi Energi Tambahan Buat Atlet Lain IndonesiaSeperti diketahui, hingga saat ini suda ada 17 atlet Indonesia dari delapan cabang olahraga yang dipastikan tampil pada Olimpiade Paris 2024.
Baca lebih lajut »
Dolar AS Tembus Rp 16.000, Harga Laptop cs Kena GetahnyaNilai tukar dolar AS yang tembus ke level Rp 16.000 bakal berdampak pada produk-produk elektronik.
Baca lebih lajut »
Rupiah Ambruk ke Rp16.000/US$, Menperin Ungkap Efek BahayanyaRupiah anjlok bahkan sempat tembus Rp16.200 per dolar AS di sesi awal perdagangan hari ini.
Baca lebih lajut »
Buka Suara, Sri Mulyani Blak-blakan Penyebab Dolar Tembus Rp 16.200Pemerintah mengakui kondisi perekonomia penuh guncangan dan ketidakpastian. Penyebab utamanya gejolak di global khususnya geopolitik antara Iran dan Israel.
Baca lebih lajut »
Dolar Tembus Rp 16.200, Sri Mulyani Pasang Alarm Waspada TinggiMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi ekonomi dunia saat ini diselimuti oleh ketidakpastian.
Baca lebih lajut »
Dolar Sudah Tembus Rp16.200, Krismon 1998 Bisa Terulang?Dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi apakah akan menjadi pertanda krisis moneter 1998 terulang?
Baca lebih lajut »