Artikel ini menjelaskan bagaimana dolar AS (USD) menjadi mata uang cadangan utama dunia. Dimulai dari perang dunia I, banyak negara beralih dari standar emas ke uang kertas, mengakibatkan devaluasi mata uang. Amerika Serikat, dengan posisi sebagai pemasok utama senjata dan barang-barang lainnya, memberikan pinjaman kepada negara-negara lain dengan mata uang dolar. Setelah Perang Dunia II, dolar semakin kuat karena banyak negara yang membayar persenjataan dengan emas. Perjanjian Bretton Wood pada tahun 1944 akhirnya menetapkan USD sebagai patokan mata uang dunia.
Setiap negara memiliki mata uang masing-masing. Namun untuk transaksi perdagangan internasional, dibutuhkan mata uang yang bisa dipakai kedua negara. Tentunya, mata uang ini memiliki nilai stabil dan disepakati kedua negara. Padahal pada zaman dahulu, emas selalu menjadi patokan mata uang karena dianggap memiliki nilai tukar yang stabil. Baru sekitar seabad lalu, dolar AS mulai mengambil peran ini sebagai standar nilai tukar mata uang internasional.
Dikutip dari Investopedia, mata uang dolar AS atau US dollar (USD) pertama kali dicetak pada 1914. Momen ini tepat setahun setelah berdirinya Federal Reserve sebagai bank sentral AS. Pada tahun yang sama terjadi Perang Dunia (PD) I. Dunia sebelumnya masih menggunakan standar emas untuk menstabilkan nilai tukar mata uang. Namun ketika Perang Dunia I terjadi, banyak negara mulai menggunakan uang kertas dan meninggalkan standar emas untuk membayar pengeluaran militer mereka. Perubahan tersebut mengakibatkan devaluasi terhadap mata uang mereka. Bahkan Inggris yang masih menggunakan standar emas untuk mempertahankan posisi poundsterling, tetap harus meminjam uang untuk pertama kalinya setelah tiga tahun berperang. Mulai saat itulah Amerika Serikat banyak memberi pinjaman uang kepada negara-negara yang bersedia membeli obligasi AS dengan mata uang dolar. Inggris lalu meninggalkan standar emas pada 1931. Dolar AS pun menggantikan poundsterling sebagai mata uang cadangan utama dunia. Dolar semakin kuat setelah AS menjadi pemasok persediaan utama senjata dan barang-barang lainnya dari sekutu sejak sebelum Perang Dunia II. Banyak negara yang membayar persenjataan itu dengan emas. Karena hal tersebut, AS kemudian menguasai sebagian besar emas dunia. Standar emas pun semakin sulit kembali menjadi patokan mata uang dunia karena sebagian besar negara sudah menghabiskan cadangan logam mulia mereka. USD ditetapkan sebagai patokan mata uang dunia dalam Perjanjian Bretton Wood di New Hampshire pada 194
Dolar AS Mata Uang Cadangan Perdagangan Internasional Standar Emas Perjanjian Bretton Wood
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Alasan Dolar AS Menjadi Patokan Mata Uang DuniaBanyak negara di dunia, termasuk Indonesia mengacu pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »
Siap-siap Dolar AS Ngamuk! Nasib Rupiah Gimana? Ini Analisa BIDolar AS diproyeksi terus menguat, menekan mata uang di dunia termasuk rupiah.
Baca lebih lajut »
10 Mata Uang Terlemah di Dunia per Desember: Ada Rupiah!Mata uang diseluruh dunia secara umum mengalami tekanan di tengah indeks dolar Amerika Serikat (AS) (DXY).
Baca lebih lajut »
Kurs Rupiah Hari Ini 16.028 per USD, Loyo Lawan Dolar ASPengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah masih bisa melemah karena sentimen positif yang diterima oleh dolar Amerika Serikat (AS).
Baca lebih lajut »
Rupiah Melemah terhadap USD, Kurs JISDOR Turun ke Rp 15.905 per USDNilai tukar rupiah terhadap USD melemah pada perdagangan Senin (2/12), Ariston Tjendra menjelaskan ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap ancaman perang dagang yang dinyatakan oleh Presiden terpilih AS Donald Trump.
Baca lebih lajut »
Terbitkan Mata Uang Khusus, BRICS Bantah Mau Lemahkan Dolar ASNegara-negara BRICS menegaskan tidak ada niat untuk melemahkan dolar AS dengan mata uang baru. Pernyataan ini disampaikan oleh Menlu India di Doha.
Baca lebih lajut »