CEO brand fesyen H&M Helena Helmersson mengaku kinerja terkena dampak melonjaknya dolar as.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Hennes & Mauritz Helena Helmersson mengungkapkan melonjaknya dolar AS berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Helmersson menjelaskan pihak perusahaan sedang mencoba biaya di Norwegia dalam beberapa hari mendatang, guna menjadi tolak ukur untuk menjadi lebih unggul di antara paea pesaing. “Kami sedang mengujinya sebagai ukuran yang mungkin bisa kami ambil, semua tergantung pada bagaimana reaksi pelanggan,” kata Helmersson.
Dalam sebuah catatan, Helmersson mengatakan inflasi pada beberapa bahan mentah seperti kapas dan juga pada transportasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun efek mata uang dapat membuat harga naik pada kuartal berikutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Makin Panas, Bos Whatsapp Balik Sindir CEO TelegramHead of WhatsApp, Wil Cathcart tak tinggal diam setelah platformnya diserang oleh bos Telegram Pavel Durov.
Baca lebih lajut »
Elon Musk Punya Ide Akhiri Konflik Taiwan-China, Apa Itu?Elon Musk kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. CEO Tesla dan SpaceX itu menyarankan ketegangan antara China dan Taiwan dapat diselesaikan
Baca lebih lajut »
Sampai Kapan Tambang di Papua Bisa Diolah? Ini Jawaban Bos FreeportChairman of The Board & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan tambang yang ada di Tembagapura Papua masih menyimpan banyak cadangan mineral.
Baca lebih lajut »
Bagaimana Produksi Padi Terkena Dampak Cuaca Ekstrem?Cuaca ekstrem menjadi salah satu tantangan dalam produksi pangan di Tanah Air, khususnya beras. Banjir dan meningkatnya jumlah hama mulai mempengaruhi produksi padi di Tanah Air. Harga gabah pun melonjak. KoranTempo
Baca lebih lajut »
Inflasi Denmark Tembus 10 Persen pada September, Tertinggi Sejak 1982Badan Statistik Denmark melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Denmark melonjak 10 persen pada September
Baca lebih lajut »