Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) tercatat masih berada di level Rp 15.000-an meskipun telah mengalami penguatan dari level Rp 16.000-an.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan dolar AS masih di angka Rp 15.000. Seperti faktor teknikal yang berasal dari risiko volatility index yang masih berada di angka 38.
Kemudian credit default swap sebelum COVID-19 tercatat pada angka 60. Kemudian minggu kedua Maret berada di posisi 270 dan saat ini 216.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penjual Masker Raup Keuntungan Hingga Rp 15 Juta per Bulan |Republika OnlineMasker bisa dipesan sesuai motif atau gambar yang diinginkan pelanggan.
Baca lebih lajut »
Turun Rp 4.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 935.000/GramHarga emas Antam tercatat stabil di level Rp 900 ribuan dalam sebulan terakhir. Mau jual emas? Segini harga buybacknya hari ini: HargaEmas Antam via detikfinance
Baca lebih lajut »
Harga SUV di Bursa Lelang, CR-V Rp 78 Juta, Pajero Sport Rp 180 JutaanToyota Fortuner dan Pajero Sport masih tersedia di balai lelang.
Baca lebih lajut »
Kurs Rupiah Terdepresiasi ke Rp 15.445 per DolarKurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore hari ini, Selasa (28/4/2020), terdepresiasi ke kisaran Rp 15.400 per dolar AS.
Baca lebih lajut »
Masih Tinggi, Dolar AS Kawal Rupiah di Rp 15.380Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 15.380. Angka ini tercatat menguat 56 poin (0,3%) pada pagi ini.
Baca lebih lajut »