Faktornya bisa dari cara dan waktu pengambilan swab.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra menyebutkan kemungkinan adanya false negative atau negatif palsu pada hasil pemeriksaan polymerase chain reaction terhadap pasien yang diduga terpapar COVID-19. "Jadi PCR itu pun masih ada gap false negative-nya. Jadi jangan bayangkan PCR itu hasilnya akan 100 persen akurat," kata Andika, Rabu .
Tetapi ketika virus tersebut sudah masuk ke paru-paru, maka virus tersebut tidak dapat lagi dideteksi dengan pemeriksaan PCR yang biasanya dilakukan dengan swab tenggorokan. Cara pemeriksaan yang dibandingkan tersebut antara lain dengan pemeriksaan bronkus, pharyngeal test atau tes swab faring, naso swab dan juga swab dari dahak. Berdasarkan penelitian tersebut, ia menyebutkan bahwa bilasan bronkus dari pemeriksaan bronkus atau paru memiliki tingkat akurasi positif yang lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan lainnya, yaitu sekitar 93 persen.
Oleh karena itu, agar hasil pemeriksaan PCR memberikan akurasi yang lebih baik, maka pemeriksaan tersebut harus dilakukan secara berulang.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Doni Monardo Sebut Dokter Paru di Indonesia Terbatas |Republika OnlineDokter paru saat ini tercatat sebanyak 1.973 orang di seluruh Indonesia.
Baca lebih lajut »
Dokter paru klasifikasi 3 kelompok OTG yang perlu masyarakat ketahuiDokter Paru Rumah Sakit Persahabatan dr. Andika Chandra Putra mengklasifikasi tiga kelompok orang tanpa gejala (OTG) yang perlu masyarakat ketahui untuk bisa ...
Baca lebih lajut »
Terobosan baru memeriksa paru-paru pasien Covid-19 dengan kecerdasan buatanAda terobosan baru dalam pemeriksaan paru-paru pasien. Melalui algoritma kecerdasan buatan (AI) yang menganalisis hasil CT-scan dalam hitungan detik, pasien akan diketahui memiliki risiko tinggi terkena pneumonia dari virus corona atau tidak.
Baca lebih lajut »
Ada 13 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kudus, 3 di Antaranya Dokter SpesialisDua dokter spesialis bedah, 1 dokter spesialis mikrobiologi klinik, 1 apoteker, 1 tenaga kefarmasian dan perawat di Kudus positif Covid-19.
Baca lebih lajut »