Dokter: Obat Covid Terbaru Bukan Pengganti Vaksin |Republika Online

Indonesia Berita Berita

Dokter: Obat Covid Terbaru Bukan Pengganti Vaksin |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 38 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 19%
  • Publisher: 63%

Jika disetujui, Merck berharap, dapat memproduksi pil secara massal pada akhir 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MEMPHIS -- Para ahli medis menyebut pil anti-virus eksperimental yang dikembangkan oleh Merck and Company sebagai game changer yang serius dalam perang melawan Covid-19. Namun, seorang dokter di Memphis memperingatkan, bahwa orang tidak boleh menganggapnya sebagai pengganti vaksin.

"Ini adalah terapi pertama yang mungkin kita miliki yang akan menjadi pil sederhana untuk membantu menghindari penyakit yang lebih serius, rawat inap, dan kematian," kata Threlkeld dilansir dari wane.com pada Sabtu . "Ini adalah hal yang berpotensi berbahaya, karena jika Anda memberi saya dua intervensi – intervensi vaksin memberikan 95 persen, atau lebih, ditambah perlindungan terhadap kematian dan penyakit parah saat ini. Mengapa saya menukar itu untuk menunggu perlindungan 50 persen yang akan Anda dapatkan dari pil?" kata Threlkeld.

"Petugas perawatan kesehatan sangat, sangat, sangat lelah melihat orang mati dan semakin banyak kematian itu tidak perlu dan mereka tidak masuk akal," ujar Threlkeld.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Pil Covid-19 'Merck' Dipuji Setelah Kurangi Jumlah Pasien Rawat Inap Hingga 50 Persen - Tribunnews.comPil Covid-19 'Merck' Dipuji Setelah Kurangi Jumlah Pasien Rawat Inap Hingga 50 Persen - Tribunnews.comPerusahaan farmasi Merck mengatakan pihaknya akan meminta otorisasi di Amerika Serikat (AS) untuk penggunaan obat oral molnupiravir
Baca lebih lajut »

Merck Klaim Pil Covid Kurangi Risiko Kematian 50 PersenMerck Klaim Pil Covid Kurangi Risiko Kematian 50 PersenPerusahaan farmasi Merck mengklaim pil Covid-19 buatan mereka, molnupiravir mampu mengurangi risiko kematian hingga 50 persen.
Baca lebih lajut »

Jika Ada Penonton PON XX Papua Positif COVID-19, Harus Apa?Jika Ada Penonton PON XX Papua Positif COVID-19, Harus Apa?Antisipasi jika ada penonton PON XX Papua yang positif COVID-19.
Baca lebih lajut »

Pemerintah Gencarkan Vaksinasi Lansia dengan Jemput Bola |Republika OnlinePemerintah Gencarkan Vaksinasi Lansia dengan Jemput Bola |Republika OnlineJemput bola dilakukan untuk tingkatkan angka suntikan vaksin Covid-19 terhadap lansia
Baca lebih lajut »

93 Persen Kasus Covid-19 di Korsel dari yang Belum Divaksin |Republika Online93 Persen Kasus Covid-19 di Korsel dari yang Belum Divaksin |Republika OnlinePemerintah akan terus menawarkan kesempatan vaksin ke mereka yang belum divaksinasi
Baca lebih lajut »

Pemkab Sleman Minta Tambahan 300.000 Dosis Vaksin Covid-19Pemkab Sleman Minta Tambahan 300.000 Dosis Vaksin Covid-19VAKSIN tambahan sebanyak 300 ribu ini untuk para mahasiswa dari luar daerah yang kini sedang belajar di Sleman.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-27 03:50:43