Dokter alumni FKUI yang berada di Papua berkomitmen untuk tetap bertugas di Papua.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter-dokter yang tergabung dalam Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan sedang bertugas di Papua memilih menetap dan tetap melayani masyarakat Papua usai kerusuhan di Wamena yang menewaskan 33 jiwa. Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam mengatakan, dokter alumni FKUI yang berada di Papua berkomitmen untuk tetap bertugas di sana melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Namun Ari menerangkan bahwa alumni FKUI masih berada di Papua dan mendapatkan perlindungan dari aparat keamanan pemerintah. Dr. Samuel Baso, SpPD yang bertugas di RS Provita Jayapura dan telah bertugas di Papua sejak 1993 menyampaikan komitmennya untuk terus melayani masyarakat Papua walau tidak sedikit terjadi kericuhan di tanah Cendrawasih tersebut. Dia mengatakan bahwa situasi saat ini sudah kondusif.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pascakerusuhan Wamena, Dokter Iluni FKUI tetap pilih menetap di PapuaDokter-dokter yang tergabung dalam Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Iluni FKUI) dan sedang bertugas di Papua memilih untuk ...
Baca lebih lajut »
FKUI Dukung Dokter Alumni untuk Tetap Bertahan di PapuaHal ini sangat merugikan masyarakat, ditambah lagi jumlah dokter dan tenaga kesehatan lainnya di Kabupaten Jayawijaya masih sangat sedikit.
Baca lebih lajut »
Iluni FKUI: Pascakerusuhan Wamena, Situasi di Papua Sudah KondusWamena berlokasi di Pegunungan Tengah, sehingga wajar ketika banyak orang ingin keluar dari sana pascakerusuhan.
Baca lebih lajut »
Untuk tetap mengabdi di Papua, dokter minta pemerintah jamin keamananKalangan dokter yang bertugas di Provinsi Papua meminta kepada pemerintah untuk menjamin keamanan mereka agar bisa terus mengabdi melayani masyarakat Papua ...
Baca lebih lajut »
Dokter Minta Pemerintah Jamin Keamanan Mengabdi di PapuaMasalah kesehatan di Papua merupakan persoalan khusus yang tidak bisa disamaratakan.
Baca lebih lajut »
Gubernur Papua: Jangan Tinggalkan PapuaEnembe menyampaikan permintaan maaf kepada semua warga Sumbar.
Baca lebih lajut »