Dinas PRKP DKI menyebut tidak ada alokasi anggaran pembangunan rumah DP nol rupiah dalam APBD 2023. Pagu indikatif Rp1,22 triliun akan fokus pada penanganan RW kumuh dan rusunawa. TempoMetro
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Sarjoko menyebut tidak ada alokasi anggaran pembangunan rumah DP nol rupiah dalam APBD DKI 2023.Dinas PRKP DKI mengusulkan pagu indikatif Rp 1,22 triliun yang fokus pada penanganan RW kumuh serta pembangunan dan pengelolaan rumah susun sewa alias rusunawa.
Dia mengkritik program yang diinisiasi mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan itu tak tepat sasaran.Menurut Sarjoko, alokasi anggaran yang sehubungan dengan rumah DP nol tidak masuk di Dinas PRKP. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah DKI yang akan mengajukan anggaran Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah atau FPPR senilai Rp 176,01 miliar. Anggaran ini disampaikan dalam pembahasan APBD DKI 2023.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Rumah DP 0 Rupiah Tak Masuk RAPBD 2023, Heru: Itu Business to BusinessPj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pembangunan Rumah DP Nol Rupiah peninggalan Anies Baswedan tetap berjalan melalui Business to Business. Penjabat...
Baca lebih lajut »
Anies Sebut PBB di DKI Pernah Naik 5 Kali Lipat: Sekarang 85% Rumah Tak BayarAnies Baswedan bicara soal NJOP dan PBB di DKI Jakarta. Dia mengatakan PBB dan NJOP di Jakarta pernah naik 5 kali lipat atau 500%
Baca lebih lajut »
Kadishub DKI Sebut Jam Masuk Sekolah di Jakarta Tak Perlu DiubahNamun, ia tidak memberikan detail alasan tidak perlu ada perubahan untuk jam masuk sekolah.
Baca lebih lajut »
Pemprov DKI Sebut W Superclub di Gatsu Tak Terafiliasi HolywingsPemprov DKI Jakarta memastikan W Superclub punya manajemen berbeda dengan Holywings Group. W Superclub menempati lahan eks Holywings di Gatot Subroto (Gatsu).
Baca lebih lajut »
Rupiah Makin Tak Berdaya, BI Janji Selalu di PasarBank Indonesia (BI) akan berada di pasar untuk mengintervensi pelemahan rupiah akibat penguatan dolar AS.
Baca lebih lajut »