Terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Hendra Kurniawan dituntut 3 tahun penjara.
JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa obstruction of justice atau perintangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua, Hendra Kurniawan dituntut 3 tahun penjara dengan denda sebesar Rp. 20 juta.
Adapun hal yang memberatkan tuntutan Hendra yakni sebagai perwira tinggi polisi yang cukup pengalaman seharusnya memahami bagaimana tindakan saat ada peristiwa pidana. "Terdakwa merupakan seorang Kepala Biro Paminal pada Divpropam Polri yang seharusnya bertugas mengawasi perilaku anggota Polri terhadap jalur yang benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan bukan justru malah ikut dalam suatu tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tambahnya jaksa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dituntut 3 Tahun, Ini Hal Memberatkan Tuntutan Hendra KurniawanSelain itu, jaksa menilai Hendra tidak mengakui perbuatannya dan berkilah atau mencari alibi.
Baca lebih lajut »
RANS Entertainment Bakal IPO Tahun Ini, Analis Wanti-wanti Sejumlah HalPerusahaan milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, RANS Entertainment, berencana IPO pada tahun ini. Bagaimana prospeknya?
Baca lebih lajut »
Tahun Politik Sebentar Lagi, Ketua Baznas Ingatkan Hal Penting IniKetua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad mengingatkan hal penting jelang tahun politik yang akan terjadi pada Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Ini Upaya Transjakarta Kejar Target Pendapatan Rp641 Miliar Tahun IniTransjakarta telah mencapai sejumlah kesepakatan bisnis, dan diyakini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan tahun ini
Baca lebih lajut »
Setelah Cetak Rekor Laba, Ini yang Bikin BNI (BBNI) Pede Tahun IniSepanjang 2022, BNI (BBNI) membukukan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan berdiri.
Baca lebih lajut »
Roda Industri Kreatif Kembali BerputarIndustri kreatif perlahan mulai bergairah pada tahun ini setelah didera pandemi Covid-19 selama dua tahun.
Baca lebih lajut »