Mesir kembali diguncang gelombang unjuk rasa anti-pemerintah.
TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa pertama meletup pada Jumat, 20 September 2019, menuntut agar Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengundurkan diri.Unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh video pengakuan Mohamed Ali, pengusaha dan aktor asal Mesir yang sekarang hidup mengasingkan diri di Spanyol. Ali menuding Presiden Sisi melakukan tindak kejahatan korupsi. Ali pun menyerukan masyarakat Mesir agar turun ke jalan menuntut agar Sisi dicopot dari jabatannya.
'Saya secara pribadi memantau segala prosedur ini. Saya memastikan kepada Anda, pemerintah benar-benar berkomitmen mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk hak-hak masyarakat, khususnya kalangan bawah,' kata Presiden Sisi. Menurut Amy Hawthorne, analis dari Mesir bidang projek demokrasi Timur Tengah, langkah yang dilakukan Presiden Sisi itu dinilai belum cukup. Masyarakat masih memperlihatkan ketidak sukaan terhadap pemerintah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
El-Sisi Kritik Upaya Adu Masyarakat Mesir dengan PemerintahPresiden Mesir El-Sisi mengatakan ada institusi eksternal yang mencoba mencitrakan pemerintah sebagai musuh masyarakat.
Baca lebih lajut »
Kepala Negara Sahabat Diundang ke Pelantikan Jokowi, MPR Imbau Tak Ada DemoKetua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengimbau mahasiswa tak menggelar aksi unjuk rasa saat pelantikan Jokowi. Seperti apa imbauannya? PelantikanJokowi MPR
Baca lebih lajut »
Aktivis Lingkungan Blokir Jalan di Kota-Kota Besar DuniaUnjuk rasa aktivis lingkungan menuntut pemerintah mengatasi perubahan iklim.
Baca lebih lajut »
Seorang Jurnalis Kembali Terluka di Hong KongSeorang jurnalis terkena bom molotov saat sedang meliput unjuk rasa di Hong Kong.
Baca lebih lajut »
Ninoy Karundeng Ceritakan PenganiayaannyaPeristiwa itu bermula ketika dirinya merekam aksi unjuk rasa di Pejompongan
Baca lebih lajut »