Meski telah dibebaskan pengadilan Malaysia, delapan nelayan Natuna belum bisa kembali ke Tanah Air karena kendala biaya.
, pada 17 Juli 2024. Meski demikian, mereka belum bisa kembali ke Tanah Air karena terkendala biaya pemulangan.
Delapan warga Natuna itu ditangkap Kapal Tun Fatimah milik penjaga pantai atau Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia pada 16 April 2024. Saat itu, mereka sedang mencari ikan dengan tiga kapal kayu kecil. ”Kami sudah mengklarifikasi hal itu kepada APMM dan mereka mengakui serta menghentikan penyidikan,” ucap Pung saat meninjau Pangkalan PSDKP Batam pada 5 Mei.Garis putus-putus biru menunjukkan klaim zona ekonomi eksklusif Indonesia dan garis putus-putus hijau menunjukkan klaim ZEE Malaysia.
”Biaya kapal pandu itu besarnya sekitar 20.000 ringgit Malaysia atau Rp 75 juta. Angkanya terbilang besar sehingga kami masih mencari opsi yang terbaik,” kata Hadi.Salah satu kapal nelayan asal Natuna, Kepulauan Riau, yang ditangkap Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia di perairan perbatasan Natuna dan Serawak pada Jumat .
”Kalau pemerintah berat keluar uang Rp 75 juta, ya, perbaiki saja kapal nelayan itu di Malaysia. Mungkin biayanya hanya sekitar Rp 5 juta untuk satu kapal,” ujar Hendri saat dihubungi.Ketua Aliansi Nelayan Natuna, Hendri, saat ditemui di Pelabuhan Teluk Baruk, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat .. Selain kasus Deki dan kawan-kawan, APMM juga menangkap dua nelayan pada 9 Februari dan empat orang pada 9 Maret.
Malaysia Natuna Serawak Utama Sengketa Perbatasan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dalang Demo Ricuh hingga Aparat Dibanting di Makassar Ditangkap di BulukumbaPolisi menangkap mahasiswa bernama Marlo, otak demo ricuh berujung anggota polisi dibanting massa di depan kampus Unismuh Makassar.
Baca lebih lajut »
Fanny Fadillah Ungkap Perjalanan Karier Saat Orde Baru, Pernah Ditangkap Aparat Saat Mainkan LenongSaat berkuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Fanny Fadillah membuat acara lenong kampus bernama Simas – akronim dari situasi masyarakat.
Baca lebih lajut »
Polisi Tangkap Pelaku Perampokan Disertai Penyekapan di PalembangJPNN.com : Asep Supriadi, pelaku perampokan disertai penyekapan yang terjadi di Kalidoni, Palembang, ditangkap aparat kepolisian.
Baca lebih lajut »
Basarnas Natuna: Kapal Bintang Jaya 9 ditemukan di perairan MalaysiaBasarnas Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyebutkan kapal barang Bintang Jaya 9 yang hilang kontak di perairan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas, telah ...
Baca lebih lajut »
Selundupkan Narkoba di Anus, WNA Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi NunukanPenyelundupan narkoba jenis sabu yang dilakukan oleh WNA asal Malaysia berhasil digagalkan oleh tim gabungan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan penugasan Pos Imigrasi Sungai Nyamuk bersama Polsek Sebatik Timur. Penyelundupan narkoba ini menggunakan modus memasukkan narkoba ke dalam anus pelaku.
Baca lebih lajut »
Penyelundupan 24 Kg Sabu Asal Malaysia Digagalkan di Perairan Asahan, 1 Pelaku DitangkapUpaya penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 24 Kilogram (Kg) dari Malaysia ke Indonesia digagalkan di perairan Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Baca lebih lajut »