Pendidikan mentereng Danang DA yang diminta ganti profesi.
Sang istri, Hemas Nura baru saja menyelesaikan pendidikan dokter di bidang spesialis saraf. Bahkanitu menyelesaikannya di salah satu universitas terbaik di Indonesia, Universitas Gadjah Mada.
Ditelisik dengan lebih detail, Danang DA memang memiliki riwayat pendidikan yang tidak main-main. Riwayat pendidikannya ini juga tak kalah dari sang istri. Untuk pendidikan yang lebih tinggi, Danang memilih merantau ke Jawa Barat. Danang memutuskan untuk berkuliah di IPB Institut Pertanian Bogor.
Danang DA Menikah Istri Danang DA Danang Dacademy
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pendidikan Inklusif, Strategi Wujudkan Pendidikan untuk SemuaPendidikan untuk semua memastikan tiap anak mendapatkan layanan pendidikan berkualitas dengan pendidikan yang inklusif.
Baca lebih lajut »
Soal Pembebasan Lahan di IKN, Luhut: Harus Ganti Untung!Menko Marves Luhut Pandjaitan memerintahkan agar ganti lahan masyarakat terdampak pembangunan IKN harus ganti untung.
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit PendidikanPresiden Jokowi luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga kanan), Menko PMK Muhadjir ...
Baca lebih lajut »
Presiden Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara UtamaPresiden Joko Widodomeluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama
Baca lebih lajut »
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS PendidikanMenanggapi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, Jokowi meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan.
Baca lebih lajut »
Hari Pendidikan Nasional Menjadi Semangat Pemerataan PendidikanPenyalahgunaan bantuan pendidikan menjadi ironi karena mengkhianati semangat pemerataan kualitas SDM di Indonesia.
Baca lebih lajut »