Diskriminasi ODHA masih Terjadi di Pilkada

Indonesia Berita Berita

Diskriminasi ODHA masih Terjadi di Pilkada
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 mediaindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 121 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 52%
  • Publisher: 92%

Calon pemimpin sebenarnya tidak peduli terhadap isu kelompok marginal Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja

2024 digelar pada 14 Februari silam, R sudah lemah. Badannya kurus. Dia hanya bisa berbaring di tempat tidur di bangunan yang disiapkan khusus untuknya. Bangunan itu berada di bagian belakang rumah, berukuran 2,5 meter x 7 meter.

"Namun, tidak ada garansi bagi ODHA yang open status tak mendapat stigma, bahkan di kalangan keluarga. Seperti saya, tidak semua orang tahu kalau saya ODHA. Bahkan saya belum memberitahu orang tua kandung. Hanya mereka sempat curiga karena di meja kamar saya banyak sekali obat. Orang tua tidak tahu obat yang saya konsumsi," ungkap KA yang diketahui mengidap HIV sejak setahun silam, pada Selasa .

Bakal calon bupati dan wakil bupati di Banyumas itu sejauh ini tidak pernah terdengar berbicara soal minoritas. Berdasarkan catatan Media Indonesia, dalam berbagai kesempatan, Sadewo memang mengatakan dirinya sejak menjabat sebagai wakil bupati, melakukan pendampingan kepada kaum marginal bersama dengan kalangan perguruan tinggi.

Akademisi Bivitri Susanti mengungkapkan, pada umumnya isu kelompok marginal memang hanya di pinggiran saja. setelah Kota Solo. "Pj Bupati meminta kepada Dinkes untuk melakukan evaluasi terhadap kenaikan kasus tersebut," ujarnya. Meski rata-rata ODHA mempunyai hak pilih, namun belum pernah mereka mendapatkan sosialisasi dari penyelenggara pemilu. KA misalnya mengaku belum pernah mengikuti atau diajak untuk sosialisasi pemilu maupun pilkada.

Ia mengaku bersedia datang jika ada komunitas ODHA yang mau diberi sosialisasi, terutama menjelang Pilkada 2024. Ternyata, meski ia diketahui sebagai ODHA, petugas Pantarlih dan Ketua RT tidak mempersoalkannya. "Waktu saya dicoklit, petugasnya biasa saja. Pak RT sepertinya juga tahu kalau saya ODHA. Ya terima kasih karena diterima dan tidak mendapat perlakuan buruk," ujarnya.

Padahal, petugas lapangan dari Program Perkotaan dan Kependudukan dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya dan Lingkungan Hidup Purwokerto Fatma Iin Parlina yang mendampingi RO sempat was-was. "Wilayah itu cukup lama terpapar program, sehingga banyak yang teredukasi. Ini barangkali menjadikan mereka tidak masalah dengan ODHA," katanya.

Dalam hiruk-pikuk kampanye dan persaingan politik, kelompok-kelompok marginal yang rentan terpinggirkan tersebut seringkali terlupakan, sehingga membutuhkan perhatian khusus. Selain itu, ada kelompok marginal yang hanya dimanfaatkan dan dieksploitasi untuk kepentingan politik tertentu. menemukan fakta yang menunjukkan stigma terhadap ODHA masih terjadi. Di dalam proses pilkada, ODHA masih ada yang gagal mencoblos.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

mediaindonesia /  🏆 2. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Anggota DPR minta pemerintah pastikan diskriminasi tak terjadi lagiAnggota DPR minta pemerintah pastikan diskriminasi tak terjadi lagiAnggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes meminta pemerintah untuk memastikan tindakan-tindakan diskriminatif tidak terjadi lagi di Indonesia.  ...
Baca lebih lajut »

Kemen-PPPA: Pilkada Serentak 2024 Harus Bebas Diskriminasi bagi PerempuanKemen-PPPA: Pilkada Serentak 2024 Harus Bebas Diskriminasi bagi PerempuanKementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyampaikan pentingnya penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 yang bebas dari diskriminasi bagi perempuan.
Baca lebih lajut »

KPPPA: Pilkada Serentak 2024 harus bebas diskriminasi bagi perempuanKPPPA: Pilkada Serentak 2024 harus bebas diskriminasi bagi perempuanPlt Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Titi Eko Rahayu menyampaikan pentingnya penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024 yang ...
Baca lebih lajut »

Bawaslu: Isu SARA Masih Rawan Terjadi di Pilkada 2024Bawaslu: Isu SARA Masih Rawan Terjadi di Pilkada 2024JPNN.com : Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyebut isu SARA masih rawan terjadi pada Pilkada 2024.
Baca lebih lajut »

Koalisi Gemuk Mendominasi Pilkada ProvinsiKoalisi Gemuk Mendominasi Pilkada ProvinsiKoalisi gemuk masih mendominasi pilkada provinsi meski MK sudah melonggarkan ambang batas pencalonan di pilkada.
Baca lebih lajut »

Deklarasi Kampanye Damai, Ridwan Kamil Beri Pantun: Nomor 1, Juara SatuDeklarasi Kampanye Damai, Ridwan Kamil Beri Pantun: Nomor 1, Juara SatuRidwan Kamil dan Suswono ingin agar Pilkada Jakarta menjadi pilkada yang teladan.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-21 04:56:12