Pelajar tingkat sekolah menengah pertama dianggap rentan terpapar hoaks sehingga perlu diberikan pelatihan literasi digital.
Liputan6.com, Jakarta - Dinas Komunikasi dan Informatika Papua mengajak, pelajar tingkat sekolah menengah pertama agar bijak dalam menggunakan media sosial melalui program literasi digital.
"Dalam bermedia sosial ataupun dunia maya para pelajar ini sangat berpotensi dihadapkan pada berita bohong atau hoaks, provokatif dan sejenisnya sehingga perlu dilakukan sosialisasi literasi digital," kata Jeri dilansir dari Antara, Sabtu . Jeri menambahkan, dalam program literasi digital lainnya, pihaknya tidak hanya menyasar kalangan pelajar, namun juga orang tua murid bahkan guru.
"Program ini sangat baik karena sejalan dengan program gerakan literasi di sekolah untuk mengembangkan baca tulis, sains, dan digital. Tapi untuk digital hanya fokus pada pemanfaatan fitur atau platform belajar," katanya. 2 dari 2 halamanTentang Cek Fakta Liputan6.comMelawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kiat Pandai Berjualan di e-Commerce, Jangan Lupa Membangun Merek! | merdeka.comKementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi mengadakan webinar bertajuk “Pandai Berjualan di e-Commerce'.
Baca lebih lajut »
Wapres Minta Peran Jurnalis Perkuat Literasi Publik Tentang Wakaf |Republika OnlineSkor indeks literasi wakaf masyarakat baru mencapai 50,48, atau termasuk rendah
Baca lebih lajut »
BSI Incar Lebih dari 44 Juta Transaksi BSI MobileKe depan BSI Mobile diharapkan menjadi channel literasi perbankan syariah yang menjangkau masyarakat hingga pelosok.
Baca lebih lajut »