Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mojokerto Heri Suwita akhirnya selesai menjalani pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam pemeriksaan kali ini, Heri diberondong penyidik KPK seputar sumbet duit Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa .
Diantaranya mantan ajudan MKP, Lutfi Arif Muttaqin, Kepala Dinas Kepegawaian Pendidikan dan Pembinaan Kabupaten Mojokerto, Susantoso. Kemudian mantan Camat Ngoro, Muhammad Riduwan serta sejumlah pihak swasta yang diduga orang dekat MKP.Kepada awak media, Heri Suwita enggan banyak komentar. Usai diperiksa selama hampir 3 jam, Heri mengaku ditanyai penyidik KPK seputar pengangkatan MKP sebagai bupati pada periode kedua pada tahun 2015 silam.
Heri mengaku lupa berapa jumlah pertanyaan yang dilontarkan penyidik KPK kepada dirinya. Ia hanya kembali menandaskan, jika dimintai keterangan soal gaji dan tunjangan Bupati MKP. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyanto memilih kabur saat hendak dikonfirmasi awak media. Ludfi yang mengenakan kemeja biru, justru berlari menuju mobilnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus RJ Lino, Giliran GM Pelabuhan Pontianak PT Pelindo II Diperiksa KPKSelain Adi, penyidik juga menjadwalkan memeriksa seoramg pegawai PT Brata Indonesia bernama Gossy Earyanto.
Baca lebih lajut »
Diperiksa KPK, Politikus PDIP Bantah Kecipratan Duit e-KTPUsai menjalani pemeriksaan di KPK, Anggota Komisi II yang juga politikus PDIP Arif Wibowo membantah ikut menerima duit US$108 ribu dari proyek e-KTP.
Baca lebih lajut »
Mohammad Tsani Annafari Ikut Seleksi Capim KPKDia mengaku ikut seleksi capim KPK sebagai penghormatan atas aspirasi dari rekan-rekan pegawai KPK. SeleksiCapimKPK
Baca lebih lajut »
Penasihat KPK Tsani Annafari Ikuti Seleksi CapimPenasihat KPK Tsani Annafari sudah meminta izin kepada lima limpinan KPK
Baca lebih lajut »
KPK Percaya Presiden tidak Pilih Capim BermasalahKPK percaya presiden melalui pansel tak membiarkan KPK dilemahkan.
Baca lebih lajut »