Diorama Kabinet ”Zaken” (1) – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Diorama Kabinet ”Zaken” (1) – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 54 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 70%

Jika melihat berdasarkan jabatan menteri dari kalangan ahli nonpartai, porsi ini banyak diberikan pada era Kabinet Natsir (1950-1951), Kabinet Wilopo (1952-1953), dan Kabinet Djuanda (1957-1959). Riset AdadiKompas

Presiden Soekarno menjabat tangan Soekiman Wirjosandjojo, setelah melantiknya sebagai perdana menteri tanggal 27 April 1951 pukul 10.30, di Istana Negara. Peristiwa ini disaksikan oleh anggota kabinet.

Pada masa itu, kabinet dibentuk dengan konsep sinergi antara ahli dan tokoh partai. Konsep kabinet itu hampir diterapkan setiap formatur kabinet. Jika melihat berdasarkan jabatan menteri dari kalangan ahli nonpartai, porsi ini banyak diberikan pada era Kabinet Natsir , Kabinet Wilopo , dan Kabinet Djuanda .

Puncak gesekan terjadi saat muncul mosi tidak percaya dari parlemen yang saat itu dilontarkan oleh tokoh dari PNI, Hadikusumo. Mosi tidak percaya ini berkaitan dengan tuntutan pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 tentang Pemilihan Anggota Perwakilan Daerah yang dinilai tidak demokratis.

Wilopo tampaknya mengambil satu pesan penting dari masa kepemimpinan Natsir mengenai stabilisasi pemerintahan. Wilopo pun memberi porsi berimbang di dalam kabinet antara PNI dan Masyumi. Dari sisi internal, PNI di Sumatera Utara saat itu mendesak parlemen untuk mendukung mosi ini. Artinya, terdapat perlawanan dari PNI di daerah kepada pemerintah yang saat itu juga dipimpin oleh PNI. Dampaknya, Wilopo mengembalikan jabatannya kepada presiden.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kembalikan Seluruh Kontainer ke Jalur Merah – Bebas AksesKembalikan Seluruh Kontainer ke Jalur Merah – Bebas AksesSejak 2016, impor bahan industri daur ulang kertas bekas diberi kemudahan agar industri mudah memenuhi bahan baku. Ini dimanfaatkan oleh oknum untuk “mengimpor sampah”. Humaniora AdadiKompas
Baca lebih lajut »

Supali Kasim, Kamus Hidup Budaya Dermayu – Bebas AksesSupali Kasim, Kamus Hidup Budaya Dermayu – Bebas AksesSupali Kasim (54) adalah kamus berjalan yang memuat sejarah, budaya, dan bahasa Indramayu. Mantan guru sekolah dasar itu pun kerap didatangi jurnalis, peneliti, hingga dosen yang ingin tahu tentang wilayah pantai utara Jawa Barat tersebut.
Baca lebih lajut »

Ungkap Kegemukan, 19 Juta Kucing Diteliti – Bebas AksesUngkap Kegemukan, 19 Juta Kucing Diteliti – Bebas AksesUntuk pertama kalinya, ilmuwan Kanada meneliti 19.015.888 kucing. Hasil penelitian menunjukkan, puncak kegemukan kucing adalah ketika berusia enam tahun sampai 10 tahun. Humaniora AdadiKompas suburtjahjono
Baca lebih lajut »

Perjuangan Hamba Menjadi Setara – Bebas AksesPerjuangan Hamba Menjadi Setara – Bebas AksesSebagai keluarga ata, keluarga Kahumbu Nganji (50) telah turun-temurun melayani keluarga Kepala Desa Meuramba, Balla Nggiku (60). Namun, baru-baru ini, Kahumbu merasa mendapat kehormatan karena dipilih sebagai anggota staf di kantor desa.
Baca lebih lajut »

Tim LKG-SKF Indonesia Lolos dengan Banyak Catatan – Bebas AksesTim LKG-SKF Indonesia Lolos dengan Banyak Catatan – Bebas AksesTim LKG-SKF Indonesia lolos dari penyisihan Grup 4 Boys 15 Piala Gothia setelah menang 2-1 atas tim asal Portugal AF Alcoitao di SKF Arena, Gothenburg, Swedia, Selasa (16/7/2019).
Baca lebih lajut »

Yudi Ahmad Tajudin dan Pementasan Teater Inter-Asia – Bebas AksesYudi Ahmad Tajudin dan Pementasan Teater Inter-Asia – Bebas AksesKelompok Teater Garasi mementaskan cerita Peer Gynts di Larantuka (Para Pengelana dari Asia) di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dua pekan lalu. Pementasan itu menghadirkan seniman lintas negara di kawasan Asia. Naper AdadiKompas
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-04 00:06:53