'Polisi punya alasan juga kemudian menggunakan gas air mata untuk menghalau tindakan anarkis sebagian suporter Aremania itu,' ucap Polri.
Suara.com - Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia terus menjadi sorotan publik, salah satunya mengenai kinerja Polri dalam melakukan pengamanan massa.
Sebab lewat laman resminya, polri.go.id, kepolisian merilis pemberitaan mengenai tragedi Kanjuruhan dari sudut pandang aparat. Mereka mengklaim kerusuhan bermula dari kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. "Menjadi tidak wajar bahkan berakibat buruk, bila kekecewaan itu dilampiaskan dengan perilaku atau tindakan anarkis. Apa lagi sampai mengejar dan mengancam para pemain. Tindakan anarkis seperti itu tidak bisa dibenarkan," tulis Polri, seperti dikutip Suara.com pada Selasa . Pernyataan Polri ini telah diubah penulisannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia .
"Polisi punya alasan juga kemudian menggunakan gas air mata untuk menghalau tindakan anarkis sebagian suporter Aremania itu, walaupun aturan FIFA melarang penggunaan gas air mata untuk menghalau tindakan anarkis para suporter di stadion," sambungnya.Karena itulah Polri berharap masyarakat tidak hanya menyudutkan pihaknya, sebab kerusuhan bermula dari tindakan anarkis sejumlah suporter yang tidak terima dengan kekalahan jagoannya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tragedi Kanjuruhan, Aremania Klaim Turun ke Lapangan Bukan Untuk Buat KerusuhanSeorang Aremania menyatakan ada kesalahpahaman dengan polisi sehingga membuat Tragedi Kanjuruhan pecah.
Baca lebih lajut »
Polri Periksa Direktur LIB hingga PSSI Jatim dan 18 Anggota PolisiPolri juga memeriksa belasan anggotanya yang terlibat dalam pengamanan pertandingan. Terutama para petugas yang memegang pelontar gas air mata.
Baca lebih lajut »
Saat Baim dan Paula 'Prank' Polisi, Pura-pura Bikin Laporan KDRT, Dianggap Tak Punya EmpatiBaim Wong dan Paula Verhoeven dianggap tak berempati dengan korban lantaran berpura-pura membuat laporan KDRT ke polisi
Baca lebih lajut »
Tembakan Salvo Tandai Pemakaman Polisi Korban Tragedi KanjuruhanPolisi korban tragedi Kanjuruhan dimakamkan di Desa Sukosari, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu, 2 Oktober 2022.
Baca lebih lajut »