GIANYAR, BALI EXPRESS – Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengurai permasalahan lahan sengketa yang terjadi antara Desa Adat Taro Kelod, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Gianyar dengan salah satu warga I Ketut Warka. Bahkan Pemkab Gianyar melalui Badan Kesbangpolinmas Gianyar menggelar rapat inisiasi perdamaian, Rabu (20/7).
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari BPN Gianyar, PHDI Gianyar, pihak kepolisian serta turut mengundang pihak I Ketut Warka, namun pihak Warka maupun penasehat hukumnya tidak hadir. Kendatipun demikian, langkah-langkah perdamaian tetap dibahas agar permasalahan adat yang sudah berlarut-larut itu bisa segera tuntas. Dalam rapat tersebut juga ditegaskan berkaitan dengan proses hukum yang kini tengah berproses di Polres Gianyar terkait kasus pencabutan penjor.
Sedangkan mengenai kasus pencabutan penjor, pihak pemerintah dan unsur terkait tidak akan mencampuri. Karena hanya fokus pada upaya perdamaian serta memberi pembinaan hukum, untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali. Dengan harapan, putusan adat kedepannya mempertimbangkan aspek hukum positif dan nilai-nilai kemanusiaan. Begitu juga dengan pihak PHDI harus menekankan nilai-nilai keagamaan agar simbol-simbol kesucian turut tersentuh.
Sementara itu, Ketua PHDI Gianyar I Wayan Ardana yang juga hadir dalam rapat tersebut menyampaikan hal serupa. Dimana rapat digelar sebagai upaya mewujudkan perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja memang pada kesempatan itu pihak I Ketut Warka tidak hadir. “Agar bagaimana kita bisa, jadi tetap dilakukan upaya mediasi. Mudah-mudahan selanjutnya beliau mau hadir, kalau tadi Pak Warka tidak hadir,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, perwakilan BPN Gianyar yang hadir memaparkan bahwa jika sertifikat atas nama Desa Adat Taro Kelod terhadap lahan sengketa sudah dibatalkan karena dinilai cacat hukum. Dengan demikian, sertifikat yang kini masih dipegang oleh pihak Desa Adat Taro Kelod itu tidak berlaku dan tidak otentik lagi.
Sayangnya Kepala Badan Kesbangpol Gianyar, Dewa Gede Amerta yang ditemui usai rapat enggan berkomentar banyak. Ia hanya menyebutkan jika pemerintah bersama instansi terkait tengah berupaya menginisiasi kedua belah pihak untuk mewujudkan perdamaian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Aqua Berkolaborasi dengan Kampung Adat Banceuy Membuat Desa Berbasis EkowisataBeritaJabar Aqua Berkolaborasi dengan Kampung Adat Banceuy Membuat Desa Berbasis Ekowisata aqua kampungadatbanceuy desaberbasisekowisata
Baca lebih lajut »
Umbul Mungkret Festival 2022, Upaya Lestarikan Desa di WonogiriSelasa (19/7/202) pukul 16.00 WIB, anak-anak hingga orang dewasa duduk melingkar di Balai Dusun Sumberalit, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri.
Baca lebih lajut »
Ibu bertongkat di Sulawesi mendobrak hukum adat demi memenjarakan pelaku kejahatan seksual - BBC News IndonesiaVelmariri Bambari adalah ibu rumah tangga dan satu-satunya pendamping korban kasus kekerasan seksual di Lembah Bada, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Dia mendobrak hukum adat untuk mencari keadilan bagi para korban agar pelaku mendapat hukuman pidana dan korban tak lagi mendapat denda adat 'cuci kampung'.
Baca lebih lajut »
Pesona Alam dan Budaya Kampung Adat Banceuy di Subang |Republika OnlineKampung Adat Banceuy Subang kaya dengan potensi alam dan budaya
Baca lebih lajut »
Penari Seblang Bakungan Kerasukan, Ritual Adat Kembali DigelarRitual adat Seblang Bakungan kembali digelar setelah penari kembali kerasukan. Ini terjadi lantaran beberapa tarian-syarat seserahan ritual belum lengkap.
Baca lebih lajut »
Surat untuk Bunda Selvi: Di Desa Susah Sinyal, Sampai Harus ke SawahDidesa ini sangat susah sekali untuk cari sinyal. Saat ini aku sudah masuk sekolah dan naik kelas 2.
Baca lebih lajut »