Pemerintah perlu bersungguh-sungguh mengatasinya dengan mengintensifkan dialog.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mendesak perlunya dialog persuasif guna menyelesaikan persoalan tragedi di Wamena, Papua."Khusus terhadap masalah Papua, pemerintah perlu bersungguh-sungguh mengatasinya dengan mengintensifkan dialog persuasif dan menciptakan kesejahteraan serta keadilan sosial," kata Din kepada wartawan di Jakarta, Senin .
Baca Juga Pertikaian itu, kata dia, mendorong disintegrasi sosial dan potensial meruntuhkan negara Bhineka Tunggal Ika. Ia mengatakan tindak kekerasan apalagi pembunuhan oleh siapapun dan atas nama apapun harus dihentikan. Pada kesempatan itu, Din juga melontarkan pendapatnya mengenai aksi protes mahasiswa dan pelajar. Din mengatakan itu bukan hal sepele maka perlu disikapi dengan penuh kepedulian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Din: utamakan dialog persuasif soal WamenaKetua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia mendesak perlunya dialog persuasif guna menyelesaikan persoalan tragedi di Wamena, Papua.\r\n\r\n"Khusus ...
Baca lebih lajut »
Din: Pendidikan Akhlak Harus Diutamakan tak Hanya FisikPendidikan akhlak penting diprioritaskan untuk bangsa.
Baca lebih lajut »
Din Syamsuddin minta pendidikan watak diprioritaskanTokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta pendidikan watak dan akhlak anak bangsa diprioritaskan yang sejalan dengan pembangunan infrastruktur fisik yang ...
Baca lebih lajut »
Din: utamakan dialog persuasif soal WamenaKetua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia mendesak perlunya dialog persuasif guna menyelesaikan persoalan tragedi di Wamena, Papua.\r\n\r\n"Khusus ...
Baca lebih lajut »
Soal Kerusuhan di Wamena, Gubernur Papua Minta MaafSementara, yang harus seger ditangani saat ini, kata Lukas, yaitu mengevakuasi korban kerusuhan baik yang meninggal maupun luka-luka.
Baca lebih lajut »
Orang Wamena tidak Anti-PendatangPelaku pembakaran dan pembantaian di Wamena sebetulnya bukanlah penduduk atau masyarakat Wamena.
Baca lebih lajut »