Pemakaman Muslim yang ada akhirnya jadi opsi penguburan mereka.
REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penutupan akses Prancis dengan sejumlah negara Afrika akibat pandemi corona menimbulkan masalah. Jenazah imigran Muslim asal negara-negara Afrika Utara akhirnya memenuhi kompleks pemakaman di Prancis. Dilansir dari Arab News pada Selasa, , negara seperi Aljazair, Maroko dan Tunisia banyak mengirim perantau ke Prancis. Sayangnya, negara-negara tersebut menolak menerima jenazah imigran yang terjangkit corona.
Moussaoui berusaha menyelesaikan masalah pemakaman berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri Prancis. Sebab selain penguburan Muslim yang meninggal di daerah itu, kini kompleks pemakaman Muslim dikabarkan harus menerima jenazah Muslim dari wilayah lain.Moussaoui menjamin ketersediaan area makam bagi Muslim di Prancis. Ia meminta Muslim disana tak khawatir kehabisan makam saat ada keluarga yang meninggal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dilema Anak Kos, 'Kesetrum' Tagihan Listrik saat WFH CoronaBekerja dari rumah membuat tagihan listrik pelanggan PLN membengkak. Ironisnya, kantong anak kos Jakarta semakin kempes membayar tagihan listrik.
Baca lebih lajut »
Bantu Masyarakat Terdampak Corona, MUI Imbau Muslim Segera Tunaikan ZakatSekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat muslim yang mampu untuk...
Baca lebih lajut »
Dilema Pelonggaran PSBB, Antara Laju Ekonomi dan Hantaman Baru PandemiPengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Radiansyah menilai, rencana pelonggaran PSBB ini didasari faktor ekonomi. Tapi ada dilemanya.
Baca lebih lajut »
Covid-19, Usul Cetak Uang: Realitas dan Dilema |Republika OnlineIde mencetakk uang untuk atasi krisis ekonomi sangat dilematis dan sulit diwujudkan.
Baca lebih lajut »
Muslim Kerala Pro Kontra tentang Rileksasi Masjid |Republika OnlineKerala sudah dua bulan membatasi ibadah di masjid cegah penyebaran Covid-19.
Baca lebih lajut »