Berita ini membahas rencana Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk mengusulkan aksara Jawa ke UNESCO, di sisi lain, pembelajaran aksara Hangeul Korea dilakukan di sekolah di Sulawesi Tenggara. Artikel ini menyoroti dilema dalam pemajuan aksara di Indonesia, di mana pemerintah pusat berencana memajukan aksara daerah, sementara di tingkat lokal aksara impor justru diajarkan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana untuk membentuk sebuah tim yang bertugas mengusulkan aksara Jawa sebagai warisan dunia ke UNESCO sebelum Maret 2025. Rencana ini diungkapkan saat penandatanganan prasasti tentang tari, karawitan, dan aksara di Kraton Majapahit, Jakarta, pada Sabtu (11/1/2025). Sementara itu, di Provinsi Sulawesi Tenggara, para guru di SD Karya Baru Sorawolio, Kota Baubau, mengajarkan aksara Hangeul Korea.
Pembelajaran ini dilakukan mulai dari kelas tiga hingga kelas enam SD karena materi tersebut telah dimasukkan ke dalam kurikulum muatan lokal. Pihak sekolah menyatakan bahwa pembelajaran aksara Korea dilakukan karena bahasa asli tidak memiliki huruf untuk penulisan.Fenomena ini menimbulkan pertanyaan tentang arah kebijakan pemerintah dalam pemajuan aksara sebagai warisan kebudayaan Nusantara. Di satu sisi, pemerintah pusat berencana memajukan aksara daerah, sedangkan di tingkat satuan pendidikan di daerah, aksara impor justru diajarkan. Bagaimana seharusnya pemerintah menyikapinya? Aksara menjadi indikator penting untuk mengetahui tingkat literasi suatu wilayah. Kemampuan membaca suatu aksara merupakan dasar pengisian survei melek huruf dalam analisis statistik. Angka buta huruf di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,08 persen atau sebanyak 1.958.659 jiwa. Angka ini lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penjelasan pemerintah mengenai 'buta huruf' merujuk pada ketidakmampuan seseorang membaca huruf Latin. Namun, di Indonesia setidaknya ada empat huruf, yaitu huruf Latin, huruf Pegon, Jawi, dan huruf lokal. Banyak orang yang bisa membaca huruf Jawi, Pegon, atau huruf lokal tetapi tetap disebut buta huruf karena tidak bisa membaca huruf Latin. Seharusnya, indikator 'buta huruf' ditambah dengan melek huruf lokal, sehingga jumlah buta huruf akan meningkat berkali-kali lipat
AKSARA KEBUDAYAAN LITERASI UNESCO PEMELAJARAN WARISAN DUNIA
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
India Menawarkan Hadiah 1 Juta Dolar untuk Memecahkan Misteri Aksara IndusIndia menawarkan hadiah 1 juta dolar bagi siapa saja yang berhasil mengartikan tulisan kuno berusia 5.300 tahun yang berasal dari peradaban Lembah Indus. Tulisan ini belum berhasil dipecahkan oleh para arkeolog dan merupakan bahasa Indus yang sangat tua.
Baca lebih lajut »
India Tawarkan Hadiah Rp 16 Miliar bagi Siapa Saja yang Bisa Terjemahkan Aksara Kuno IniIndia tawarkan hadiah hingga Rp 16 miliar bagi siapa pun yang bisa menerjemahkan aksara kuno berusia 5.300 tahun, seperti apa tulisannya?
Baca lebih lajut »
Berita Terpopuler: Harta Karun Dinasti Qing di Pasuruan dan Pencarian Penerjemah Aksara Kuno IndiaBerita terpopuler dari kanal Tren Kompas.com hari ini berfokus pada penemuan harta karun Dinasti Qing oleh seorang petani di Pasuruan dan hadiah besar yang ditawarkan India untuk menerjemahkan aksara kuno. Selain itu, berita juga membahas tentang aplikasi chatbot DeepSeek asal China, kasus dugaan pemerasan oleh mantan Kasat Reskrim, dan peristiwa terkini lainnya seperti kebakaran San Diego dan sinyal Trump untuk menunda larangan TikTok.
Baca lebih lajut »
Koster Minta Semua Gerai di Level 21 Mall Gunakan Aksara BaliKoster memberikan waktu tiga bulan kepada pengelola mall dan pemilik gerai untuk menggunakan aksara bali pada nama gerai
Baca lebih lajut »
Becermin dari Muatan Lokal Aksara KoreaSebuah sekolah di Sulawesi Tenggara mengajarkan aksara Korea sebagai kurikulum muatan lokal. Ini ironi kemiskinan gagasan di tengah kekayaan aksara di Nusantara.
Baca lebih lajut »
Ternyata Ngontrak Bisa Lebih Untung dari Beli Rumah, Asalkan...Membeli atau mengontrak rumah masih menjadi dilema bagi beberapa orang, khususnya yang memiliki bujet terbatas.
Baca lebih lajut »