Dilarang Mabuk di Tsingtao
Sebuah kenyataan yang agak aneh: sebagai negeri berpenduduk amat banyak dengan karakter kuat, Tiongkok ternyata tidak pernah menjajah negeri lain. Sebaliknya, sejumlah wilayah Tiongkok pernah dijajah oleh Jepang, Inggris, Portugis, dan Jerman. Salah satu koloni asing di Tiongkok yang paling dikenal adalah Makau.
Pemandu lokal kami, Kuhlbert Ayung, menjelaskan bahwa munculnya tradisi wisatawan domestik Tiongkok berwisata ke pantai terinspirasi oleh warga Jerman. “Orang Jerman suka pantai. Sementara itu, masyarakat Tiongkok semula lebih suka telaga, sungai, dan gunung,” kata dia.Potret penulis dan istri tercetak pada label bir Tsingtao. FOTO: Agus Dermawan T.
Namun yang paling menarik bagi emak-emak dalam rombongan kami adalah Jimo Shi, atau Pasar Jimo, di Distrik Liaochang. Di sini dijajakan barang-barang kebutuhan sosialita yang aspal , palas , palsu sama sekali, dan tentu yang asli 100 persen. Jadi, diperlukan pengetahuan dan kewaspadaan tinggi ketika berbelanja.
Kota Tsingtao made in Germany ini terlihat resik. Deretan rumah dan kantor yang berarsitektur Eropa-Jerman kelihatan selalu dipelihara. Ruas-ruas jalan yang pendek dan cenderung sempit, seperti di kota-kota kecil di Jerman, dipertahankan. Lingkungan asri dengan pohon-pohon Eropa ditumbuhkan.Memang, untuk menggarap pertamanan, pemerintah Tsingtao mendatangkan konsultan dari Jerman. Konon agar Tsingtao seperti Berlin.
Pabrik bir yang berdiri pada 1903 itu diberi nama Germania Brauerel in Tsingtao. Walau pengusaha Inggris ikut menanam modal di sini, yang menangani pabrik semuanya orang Jerman. Semua alatnya juga didatangkan dari Jerman. Birnya pun dibikin bercita rasa Jerman.Setelah Jerman sempat berjaya belasan tahun, Jepang masuk Tiongkok. Pada 1916, pabrik dikuasai Jepang dan dikelola oleh Dai Nippon Beer Company, yang berkantor di Tokyo. Tapi, pada 1922, Tiongkok membeli pabrik ini.
Dari bagian ini juga terkabarkan bahwa bir Tsingtao pertama kali dijual menggunakan botol. Karena laris dan ingin praktis, digunakanlah kantong plastik dan diminum pakai sedotan. Kemudian dibikinkan botol plastik. Sedangkan yang mau beli banyak dan siap mabuk tujuh ratus keliling, disediakan jeriken! Sampai akhirnya sekarang bir itu dikemas dalam kaleng.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Malaysia Sebut Buron 1MDB Bersembunyi di Cina - Peristiwa - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »
Modi Resmikan Kuil di Atas Reruntuhan Masjid - Peristiwa - koran.tempo.co
Baca lebih lajut »
Pemerintah Prioritaskan Pabrik Gula Baru di Luar Jawa - Ekonomi dan Bisnis - koran.tempo.coKementerian Pertanian mengatakan minat untuk investasi di pabrik gula cukup tinggi, namun tidak di luar Jawa. Minimnya tenaga kerja menjadi kendala. KoranTempo
Baca lebih lajut »
Empat Pengeroyok Polisi di Tangerang Ditangkap - Peristiwa - koran.tempo.coPolisi menangkap empat pemuda yang disangka mengeroyok Brigadir Dua Muhamad Yunus, anggota Kepolisian Sektor Rajeg, Tangerang. KoranTempo
Baca lebih lajut »
Pertaruhan Besar di Brno - Olah Raga - koran.tempo.coQuartararo, Dovizioso, dan Valentino Rossi menjadi favorit di Grand Prix Republik Cek.
Baca lebih lajut »
Lampu Hijau Sekolah di Zona Kuning - Berita Utama - koran.tempo.coPembelajaran langsung di kelas di zona kuning dan hijau tetap berpotensi menularkan virus corona karena mobilitas warga lintas zona sangat dinamis.
Baca lebih lajut »