Sejumlah penyandang disabilitas mendaki Gunung Kawi di Malang, Jawa Timur. Kawi menjadi salah satu dari tujuh gunung yang akan didaki dalam dua tahun ke depan.
i tengah keterabatasan, para penyandang disabilitas coba menaklukkan gunung. Bukan untuk gagah-gagahan, melainkan aksi itu menjadi bukti tentang kesetaraan. Bahwa mereka pun bisa melakukan hal yang belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang.
Gunung setinggi 2.551 meter di atas permukaan laut itu pun menjadi salah satu dari tujuh gunung yang rencananya akan ditaklukkan dalam waktu dua tahun ke depan.Foto bersama usai pembacaan Deklarasi Disability Seven Summits Indonesia di Lembah Merkusi, Precet, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu .
Meski capek, Yulia—yang juga Sekretaris Lingkar Sosial Indonesia , organisasi difabel penggerak inklusi—mengaku ada beberapa hal yang dia dapatkan dari kegiatan itu. Sehari sebelum pendakian, ada tim Posko Pendakian Gunung Kawi Precet yang berangkat lebih dulu untuk mengamankan jalur. Pada Rabu pagi, berangkat tim Difpala tingkat Caraka untuk memastikan spot-spot tertentu agar tidak dipakai oleh pendaki lain yang kala itu juga punya kegiatan serupa.
Adapun untuk enam gunung lainnya, menurut Ken, ada tim inti yang nantinya diberangkatkan ke gunung-gunung itu. Mereka akan mendaki bersama penyandang disabilitas yang ada di setiap daerah.untuk mempersiapkan kelompok-kelompok Difpala di tempat lain. Nanti kalau kita ke Kalimantan, Sumatera, atau Nusa Tenggara, teman-teman difabel di sana yang melakukan. Sebagian dari sini, sebagian dari sana,” ujarnya.
Terlepas dari gunung mana saja yang akan didaki, Kikin P Tarigan, anggota Komisi Nasional Disabilitas , menyatakan, kegiatan ini membuktikan bahwa penyandang disabilitas setara dan berdaya. Kegiatan ini memberikan pembelajaran kepada seluruh masyarakat bahwa penyandang disabilitas memiliki kemampuan yang sama.
Ketika Indonesia bisa membingkai keberagaman melalui Bhinneka Tunggal Ika, kata Fatimah, semestinya lintas cara tadi—bisa mengeliminasi pandangan negatif terhadap penyandang disabilitas—juga diakui sebagai keragaman.”Bahwa betul ada hambatan tetapi itu tugas kita semua. Kalau bicara semua, nondisabilitas ini punya kewajiban, loh, untuk memberikan dukungan aksesibilitas, dukungan ruang partisipasi untuk mengeliminasi stigma dan memunculkan potensinya,” katanya.
Kami pencinta alam Indonesia, dalam semangat kelestarian alam akan terus-menerus dalam menjaga kelestarian, keseimbangan, dan pengelolaan lingkungan hidup”Demikian bunyi Deklarasi Disability Seven Summits Indonesia yang dibacakan di Lembah Merkusi, Precet, Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu sore.
Total ada 25 anggota tim pendaki yang naik ke Kawi. Mereka terdiri dari 9 orang disabilitas putra dan putri serta 16 nondisabilitas putra dan putri. Ragam disabilitas yang terlibat mulai dari fisik 4 orang; sensorik netra 2 orang; serta masing-masing 1 orang disabilitas tuli, mental, serta multinetra kiri dan wicara.
Pendakian ke Kawi sendiri tidaklah mudah. Jalur di awal terkesan menanjak landai tetapi panjang. Baru setelah itu kondisi jalur agak terjal. Jalur ke puncak Batu Tulis memiliki kemiringan cukup ekstrem. Dalam kondisi normal, biasanya proses pendakian butuh waktu tempuh hingga delapan jam. Menurut Ken, trek di Kawi cukup sulit. Pihaknya pernah melakukan pendakian pada 2020. Dari 16 orang yang naik kala itu, hanya 6 orang yang sampai puncak. Mereka adalah penyandang disabilitas dan pendamping. Tantangan yang ada ini kemudian menjadikan Kawi dipilih sebagai gunung pertama dalam Seven Summits kali ini.Dari jauh, Gunung Kawi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, terlihat cukup jelas, Rabu , meski gulungan awan mulai menghiasi langit di sekitarnya.
Nama-nama gunung di atas pun masih bisa berubah. Daftar itu disesuaikan ketersediaan masyarakat di tempat masing-masing.
Disabilitas Deklarasi Disability Seven Summits Indonesia Kawi Linksos Komisi Nasional Disabilitas Kesetaraan Gunung Pendakian Malang Utama Sdgs SDG10-Berkurangnya Kesenjangan SDG11-Kota Dan Pemukiman Yang Berkelanjutan SDG16-Perdamaian Keadilan Dan Kelembagaan Yang Tangguh SDG06-Air Bersih Dan Sanitasi Layak SDG17-Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Cerita Peramal Gunung Kawi di Balik Kesuksesan Gurita Bisnis SalimDalam memulai bisnis tentunya banyak mempertimbangkan banyak hal. Tidak hanya modal dan konsistensi tapi ada pula hal spiritual dibaliknya.
Baca lebih lajut »
Linkin Park Kembali Memulai dari AwalLinkin Park melepaskan kepedihan dan memulai langkah awal dengan album ”From Zero”.
Baca lebih lajut »
Mempersiapkan untuk Bekerja dan Mandiri, Difapreneur Indonesia adakan Pelatihan Kerja bagi DifabelMempersiapkan untuk bekerja dan mandiri, Difapreneur Indonesia mengadakan pelatihan kerja bagi para difabel.
Baca lebih lajut »
Berdayakan difabel, Difabis Coffee buka di Balai KotaPenjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mendukung para penyandang disabilitas untuk diberdayakan sebagai tenaga kerja, salah satunya sebagai ...
Baca lebih lajut »
5 Fakta Tragedi Carok Sampang Jelang Pilkada Madura: Korban Tinggalkan Anak Kecil, Punya Adik DifabelKorban merupakan saksi untuk paslon Jimad Sakteh yang mengikuti Pemilihan Bupati Sampang, Madura.
Baca lebih lajut »
41 Tips Bangun Pagi yang Efektif untuk Memulai Hari dengan SemangatTemukan 41 tips bangun pagi yang efektif untuk memulai hari dengan penuh semangat. Ubah kebiasaan tidurmu dan tingkatkan produktivitas setiap hari!
Baca lebih lajut »