Penggugat mengatakan sikap Elon Musk yang berubah-ubah serta tuduhannya terhadap Twitter telah menenggelamkan harga saham dan merugikan investor.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA – CEO Tesla Elon Musk digugat oleh investor Twitter Inc. karena dituduh memanipulasi harga saham dengan sikapnya yang berubah-ubah atas akuisisi platform media sosial tersebut.
Dalam gugatan class action yang diajukan pada Senin di pengadilan federal San Francisco, penggugat mengatakan sikap Elon Musk yang berubah-ubah serta tuduhannya terhadap Twitter menenggelamkan harga saham, merugikan investor, dan meningkatkan posisi tawar Musk. “Elon melanjutkan untuk membuat pernyataan, men-tweet, dan terlibat dalam perilaku yang untuk menciptakan keraguan terhadap kesepakatan akuisisi,” demikian menurut isi gugatan seperti dikutip Bloomberg, Selasa .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Deadline Elon Musk Beli Twitter Sampai 28 Oktober, Duitnya Ada?Penyelesaian transaksi US$ 44 miliar atau Rp 668,80 triliun (kurs Rp 15.200) antara Elon Musk dan Twitter tinggal hitung mundur.
Baca lebih lajut »
Kanye West Diblokir dari Twitter dan Instagram, Ini Reaksi Elon MuskUnggah dinilai anti-Semit, akun milik rapper Kanye West diblokir sementara oleh Twitter dan Instagram
Baca lebih lajut »
China Apresiasi Usulan Elon Musk Soal Penyelesaian Isu Taiwan |Republika OnlineMusk mengusulkan pembentukan zona administrasi khusus bagi Taiwan.
Baca lebih lajut »
Heboh Elon Musk Bilang Taiwan Sebaiknya Tunduk ke ChinaSetelah mengusik Ukraina, kini Elon Musk mengutarakan solusi damai untuk konflik berkepanjangan antara China dan Taiwan.
Baca lebih lajut »
Elon Musk dan Mafia Ngomel, PayPay Batalkan Kebijakan 'Gila'PayPal kebanjiran protes dari mantan petinggi perusahaan dan regulator.
Baca lebih lajut »
Proposal Kontroversial, Elon Musk Dipuji China Tapi Dihujat TaiwanDuta Besar China untuk Amerika Serikat berterima kasih kepada bos Tesla, Elon Musk, karena mengusulkan zona administrasi khusus untuk Taiwan. TempoDunia
Baca lebih lajut »