Dua orang anak di Kota Blitar diduga membakar sebuah bus berlogo Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan karena dianggap angker atau menakutkan
BLITAR, KOMPAS.TV - Dua orang anak di Kota Blitar diduga membakar sebuah bus berlogo Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono menjelaskan bus tersebut dibakar oleh 2 orang murid sekolah dasar.Dua orang murid itu membakar bus berlogo PDI dengan menggunakan jerami.Api yang membesar sempat membuat warga panik hingga menghubungi pemadam kebakaran. Terlihat bangkai bus berlogo PDI Perjuangan milik Paguyuban Kawulo Alit Kota Blitar setelah ludes terbakar.
Seluruh badan bus yang memiliki logo banteng bermoncong putih itu hangus setelah dilahap si jago merah.Sementara itu bus berlogo pdi perjuangan itu diketahui telah mangkrak lebih dari 5 tahun.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
2 Bocah SD Bakar Bus Berlogo PDIP di Blitar, Polisi: Dianggap AngkerDua orang anak di Kota Blitar diduga membakar sebuah bus berlogo Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Baca lebih lajut »
Kronologi Dua Anak SD di Kota Blitar Bakar Bus Berlogo Parpol karena Diduga AngkerDua anak SD membakar sebuah bus sekitar pukul 16.40 WIB di lahan kosong milik AW alias SK di Jl. Ketapang, Tlumpu, Kota Blitar, Jawa Timur.
Baca lebih lajut »
Orang Tua Bocah yang Kepala Penisnya Terpotong saat Sunat Massal LegawaOrang tua bocah yang kepala penisnya terpotong saat sunat massal di Kuantan Singingi (Kuansing) sepakat berdamai dengan pemilik klinik.
Baca lebih lajut »
Dua Lansia Suami Istri Bakar Diri, 3 Orang Diperiksa PolisiDua orang lansia yang merupakan pasangan suami istri (pasutri) diduga melakukan percobaan bunuh diri. Keduanya mencoba membakar diri di kamar mandi
Baca lebih lajut »
Sosok Ini Dianggap Pemain Toxic di Timnas PrancisTimnas Prancis baru saja gagal di Piala Dunia 2022, usai dikalahkan Argentina di final. Les Bleus disebut punya satu pemain toxic sepanjang turnamen.
Baca lebih lajut »