Sang CEO mengaku kampus UIPM sejajar dengan Harvard University dan universitas ranking top dunia dalam keanggotaan di UNU Wider.
kembali menegaskan perannya sebagai bagian dari afiliasi Dewan Ekonomi dan Sosial PBB atau Economic and Social Council . Dalam hal ini, kampus tersebut mengklaim memiliki peran untuk mengamati, memantau, dan melaporkan perkembangan pendidikan, termasuk tantangan-tantangan yang dihadapi.
Pihak kampus mengamati bahwa dalam konteks ini, memang ironis ketika kampus-kampus yang tidak berizin memberikan gelar kehormatan kepada tokoh publik yang relevan dan sukses secara profesional tanpa latar belakang korupsi, seperti Raffi Ahmad, yang memang telah sukses melalui karya dan usahanya sendiri.
Pihak kampus kemudian menyoroti bahwa justru banyak kasus korupsi di Indonesia yang melibatkan tokoh-tokoh berpendidikan tinggi dari universitas yang diakui oleh pemerintah. Hal ini, menurut UIPM, menunjukkan bahwa nama besar institusi tidak selalu mencerminkan integritas pribadi lulusannya. Hal ini menjadi pengingat bahwa akreditasi atau pengakuan institusi bukan satu-satunya ukuran integritas dan kualitas.
Di sinilah peran UIPM dalam mengedukasi masyarakat dan memberikan akses pendidikan yang kredibel dapat memberikan alternatif pendidikan berkualitas tanpa praktik yang merugikan masyarakat.Rantastia Nur Alangan sebagai CEO UIPM mengamati dan menjelaskan tentang situasi pendidikan di Indonesia. Ia mengatakan,"Justru UIPM yang dianggap abal-abal, tapi diakui UN ECOSOC dan UNGC.
"Selain itu, UIPM juga sejajar dalam keanggotaan UIA bersama WHO, UNESCO, UNDP dan UNU Wider. Lebih gila lagi, UIPM sejajar denganUNU Wider merupakan singkatan dari United Nations University World Institute for Development Economics Research, yang dalam bahasa Indonesia, ini bisa diterjemahkan menjadi Lembaga Penelitian Ekonomi Pembangunan Dunia Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second LifeJPNN.com : Transformasi pendidikan di UIPM yang dibilang abal-abal, justru pertama yang menggunakan second life.
Baca lebih lajut »
Ciri-Ciri Olimpiade Sains Abal-Abal: Apa yang Harus Diperhatikan?Olimpiade sains abal-abal ditandai biaya tinggi, tidak ada institusi kredibel, website amatir, penghargaan berlebihan, tanpa akreditasi resmi, dan hadiah yang terlalu mudah.
Baca lebih lajut »
Kontroversi Hiu Paus Abal-abal di Taman Hiburan China, Pengunjung Tuntut Pengembalian UangXiaomeisha Ocean World di Shenzhen, China, menghadapi kemarahan pengunjung. Mereka bahkan menuntut pengembalian uang dan mengkritik kondisi ikan di akuarium tersebut.
Baca lebih lajut »
Apa Itu Jurnal Predator dan Bagaimana Dampaknya terhadap Dunia Akademik?Sebagian besar guru besar di Indonesia pernah terjerat jurnal ilmiah predator atau abal-abal.
Baca lebih lajut »
Viral Razia Rumah Makan Padang Abal-abal di Cirebon, Bagaimana Sejarah Masakan Padang Asli?Rumah makan Padang mudah dijumpai di berbagai tempat di Indonesia. Apakah perlu ada sertifikasi keaslian rumah makan Padang setelah ramai razia rumah makan Padang yang dituding abal-abal terjadi di Cirebon?
Baca lebih lajut »
Siapa Doktif? Sosok Viral yang Menguak Kandungan Skincare OverclaimKemunculan Doktif akhir-akhir ini membuat keributana di kalangan pebisnis skincare abal-abal.
Baca lebih lajut »