Wabah corona ini sebagai ajang UMKM bisa naik kelas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah kesulitan memasarkan produk sebagai dampak wabah Covid-19. Kini mereka sangat mengandalkan pemasaran secara digital lewat media sosial. Baca Juga Produsen sambal dengan merek dagang e'Sambelin pun memanfaatkan media sosial sebagai wadah pemasarannya. Cara tersebut dilakukan sejak wabah Covid-19 atau corona menyebar.
Awalnya, kata Darmono, pesanan sambal datang dari komunitas teman-teman sendiri. Setelah dari mulut ke mulut, pesanan sambal pun datang dari komunitas lain.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Syarief Hasan Apresiasi Langkah PLN Bantu UMKM di Tengah Pandemi Covid-19Syarief Hasan mengapresiasi gerak cepat PLN membantu para pelaku industri kecil atau pelaku UMKM terdampak pandemi Covid-19 dengan memberikan diskon tagihan listrik sebesar 50 persen hingga pembebasan tagihan selama 6 bulan. MPRRI
Baca lebih lajut »
Ragam Cara Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Dari Travel Liar Hingga Sembunyi di Terpal TrukPelarangan mudik demi memutus penyebaran Covid-19 sudah sepekan diberlakukan. Larangan pemerintah seolah tak dihiraukan. Banyak cara mudik ditempuh.
Baca lebih lajut »
Syarief Hasan Apresiasi PLN Bantu UMKM di Tengah Pandemi | Republika OnlinePLN telah memberi diskon listrik 50 persen hingga pembebasan tagihan selama 6 bulan
Baca lebih lajut »
Hikmah di Balik Ibadah di Rumah Saat Pandemi Covid-19Umat Muslim diimbau untuk melaksanakan ibadah shalat tarawih di rumah.
Baca lebih lajut »
Positif Covid-19 Terus Meningkat di Tiga Kabupaten di DIY |Republika OnlineTiga kabupaten di DIY diminta untuk melakukan screening atau pemeriksaan massal.
Baca lebih lajut »
ODP di Klaten Meninggal di RS, Pemakaman dengan Protokol COVID-19Satu warga ODP di Klaten meninggal dunia setelah diraway dua hari di RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Pemakamannya dilakukan dengan protokol COVID-19.
Baca lebih lajut »