Di Meja Kerjanya, Tenggelam ke Masa Lalu – Bebas Akses

Indonesia Berita Berita

Di Meja Kerjanya, Tenggelam ke Masa Lalu – Bebas Akses
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 81 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 36%
  • Publisher: 70%

“Saya bingung, buku-buku ini akan saya wariskan kepada siapa kalau saya dipanggil,” kata Pater Adolf Heuken SJ saat penulis temui di kamar kerjanya, di satu hari di tahun, 2018. Metropolitan AdadiKompas

Adolf Heuken semasa hidup. Foto diambil oleh mantan wartawan Kompas, Windoro Adi.

Berulang kali Pater Heuken menyayangkan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat yang sering abai membongkar bangunan bersejarah, bahkan mengubah infrastruktur lama yang, menurut Pater Heuken, sudah sempurna. Ia kemudian membuka sejumlah buku sejarah dari bermacam bahasa di atas meja kerjanya. Tenggelamlah kami ke masa lalu Batavia.

Benar saja, saat naskah saya serahkan kepada penerbit, sepekan setelah diperiksa penyunting, tak satu kata pun dikoreksi. Editor hanya meminta penulis memperkaya naskah dengan bermacam kuliner Betawi.Sembari mengoreksi buku saya, beliau bercerita tentang sejarah Jakarta. Bahkan, Pater Heuken mengkritik tajam penetapan HUT Jakarta yang latar belakang penetapannya dinilai mengada-ada.

Saat mau membongkar atau merenovasi bangunan bersejarah, mereka menemui dan berdiskusi dengan saya. Tetapi, saat saya ke lokasi, apa yang mereka janjikan, tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Itu yang membuat saya kesal.Meski relatif dekat dengan penulis, beliau dikenal berdisiplin keras. Pernah satu hari saya mengingatkan kawan wartawan agar tepat waktu datang ke rumah beliau.

Kalau saya enggak pernah ketemu pastor galak itu, saya enggak akan jadi seperti sekarang. Cuman telat tiga menit Bang. Tiga menit doang. GilaPengamatan penulis, yang ”ilmu”-nya sudah sekelas Pater Heuken adalah Prof Otto, Guru Besar Arkeologi UI. Watak, sikap, pandangan, dan wawasannya sama. Sama kerasnya, sama dinginnya, sama-sama mudah meletup saat penjelasannya dikomentari atau dibantah lawan bicara yang ilmu, wawasan, dan riset-risetnya masih minim.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Bukan Sekedar Dapat Kerja di Australia, Perhatikan Juga Keselamatan DiriBukan Sekedar Dapat Kerja di Australia, Perhatikan Juga Keselamatan DiriRosihan Anwar asal Makassar mengaku pernah beberapa kali mengalami kecelakaan di tempat kerjanya di Melbourne, Australia
Baca lebih lajut »

Perekaman E KTP di tujuh kabupaten di Papua di bawah 10 persenPerekaman E KTP di tujuh kabupaten di Papua di bawah 10 persenPerekaman e-KTP di tujuh kabupaten di Papua hingga kini masih di bawah 10 persen sehingga menjadi perhatian pemprov dan kemendagri.\r\n\r\nKabid Pengelolaan ...
Baca lebih lajut »

Narkoba Ditempelkan di Tiang Listrik, Sebelum ke NunungNarkoba Ditempelkan di Tiang Listrik, Sebelum ke NunungNarkoba Nunung ditaruh di tiang listrik di bawah jalan layang di Cibinong.
Baca lebih lajut »

Cedera Lutut Parah, Marco Asensio Harus Naik Meja OperasiCedera Lutut Parah, Marco Asensio Harus Naik Meja OperasiMarco Asensio terancam absen lama karena cedera yang dialami saat melawan Arsenal. Real Madrid mengonfirmasi Asensio mengalami cedera lutut dan harus dioperasi.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-01 10:02:52