Situasi ini dihadapi 30 KK yang ada di kawasan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Untuk urusan membuang hajat, kebanyakan menggunakan WC bersama.
- Meski tinggal di ibu kota negara, warga DKI Jakarta masih merasakan sulitnya membuat hajat atau buang air besar di permukiman padat penduduk yang berada di RT 015/ RW 007, KelurahanBahkan, 1 tempat untuk BAB atau jamban, harus dipakai bergilir beberapa orang di perkampungan itu.
"Memiliki jamban cuma sistemnya sistem helikopter dalam arti mereka punya kamar mandi tapi pembuangan ke kali saluran air langsung," ujar Sitanggang saat di temui di kediamannya, Kamis .Menurut Sitanggang, warga di dalam RT 015 ada 150 Kepala Keluarga, dan yang tidak memiliki jamban sebanyak 20-30 KK.
Buruknya lagi, di lokasi pemukiman ini juga tak ada lagi lahan yang bisa dibangun untuk mendirikan WC bersama yang lebih luas.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anies Harapkan 2020 Ada 200 Taman di DKI JakartaAPBD DKI 2019 untuk pengadaan tanah ruang terbuka hijau taman sebesar Rp 1 triliun.
Baca lebih lajut »
Masih Ada Api di Lereng SemeruApi masih membakar hutan dan padang sabana di lereng Gunung Semeru. Titik kebakaran hutan dan lahan terpantau di Landengan dowo dan pos 1.
Baca lebih lajut »
Peternakan Apung Pertama di Dunia Ada di Pelabuhan RotterdamPebisnis Minke van Wingerden melihat dengan bangga saat salah satu dari 32 ekor sapinya berhenti di stasiun pemerah susu...
Baca lebih lajut »
Mbah Sripah di Rembang, di Usia 87 Tahun Masih 'Jernih' MembatikDi Rembang, Jateng, terdapat pembatik tulis gaya Lasem yang sudah berusia lanjut namun masih aktif membatik. Dia adalah Sripah yang sudah berusia 87 tahun. Simak kisahnya: BatikDay PerajinBatik
Baca lebih lajut »
Belajar Membatik di Pusat Kota JakartaTak perlu jauh-jauh ke kampung budaya yang ada di desa. Di Jakarta, Anda juga bisa belajar membatik tak jauh dari pusat kota.
Baca lebih lajut »