Di Balik ”Tembok Api Besar” China, Media-media Sosial Super Tumbuh Subur

China Berita

Di Balik ”Tembok Api Besar” China, Media-media Sosial Super Tumbuh Subur
MedsosRednoteTeknologi Digital
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 91 sec. here
  • 13 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 75%
  • Publisher: 70%

Meski tertutupi oleh Tembok Api Besar di ranah digital, China mempunyai sejumlah aplikasi media sosial canggih yang menggabungkan berbagai fitur untuk kemudahan hidup.

Di negara Tirai Bambu, China , pembatasan China dengan dunia luar berlaku sampai di dunia maya, khususnya media sosial. Tenang, negara itu punya pelantar digital super sendiri bagi warga untuk berkomunikasi sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun, sebetulnya seperti apa media sosial di China ?

Warganet dari kedua negara ramai membahas makanan, acara hiburan, dan pekerjaan. Apakah kehidupan di Amerika, seperti acara televisiApakah warga China hidup berdasarkan sistem kredit sosial yang menilai individu berdasarkan perilaku? Banyak pertanyaan kocak terlontar. Baru-baru ini, sejumlah pengguna Rednote baru asal AS mendapat laporan bahwa unggahan mereka melanggar aturan. Ketika satu akun bertanya soal pandangan orang China tentang homoseksual, akun ini mendapat pemberitahuan telah melanggar pedoman ”ketertiban moral publik”.

”Hal ini untuk memastikan konten di pelantar terkendali, dan untuk mempertahankan pengguna baru di pelantar setelah beberapa hari pertama,” ujar Ma.Terlepas dari perbedaan aturan yang ada, satu persamaan mencolok terlihat dari interaksi warganet lintas negara. Saat pengguna Rednote China dan AS bercakap-cakap, mereka membahas gaji, utang, dan sistem kesehatan guna membandingkan kesejahteraan di bawah pemerintahan kapitalis dan sosialis.

Pengguna Tiktok di AS membalas pemerintah. Mereka ramai-ramai ”mengungsi” ke medsos lain milik China, seperti Lemon8 dan Rednote atau yang dikenal sebagai Xiaohongshu. Alhasil, terjadilah interaksi unik dan bersejarah antara warganet dua negara yang jarang berkomunikasi. Atau dalam bahasa diplomasi: pertukaran antarmasyarakat.

Namun, tidak semua warganet China suka dengan pendatang baru. Pemengaruh Rednote mengeluh karena bersaing mendapatkan. Akun China lainnya meminta pengguna baru mengikuti aturan aplikasi berbahasa Mandarin dan menghormati budaya pengguna lama.Ramai soal interaksi hangat antarwarganet AS-China sedikit mereda ketika Tiktok di AS kembali aktif setelah mati beberapa jam. Presiden AS Donald Trump memberi Tiktok waktu 75 hari untuk menjual saham jika tak ingin dilarang permanen di AS.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Medsos Rednote Teknologi Digital Douyin Wechat Weibo Tiktok Amerika Serikat X-Hide-Keep-Me-On-Trend Utama

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Kapolres Banyuasin Tekankan Keselamatan Penumpang di Pelabuhan Tanjung Api-ApiKapolres Banyuasin Tekankan Keselamatan Penumpang di Pelabuhan Tanjung Api-ApiKapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo melakukan inspeksi di Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) dan menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kapasitas kapal untuk memastikan keselamatan penumpang selama musim liburan.
Baca lebih lajut »

Penumpang Kereta Api Meriah Saat Arus BalikPenumpang Kereta Api Meriah Saat Arus BalikPT KAI Daerah Operasi 2 Bandung mencatat 517.000 penumpang kereta api selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Berita lain meliputi rencana pemerintah menghapus hutang UMKM, inflasi tahun 2024, dampak angin puting beliung di Tasikmalaya, sidang pleno Mahkamah Konstitusi, dan kebijakan PPN untuk barang pokok.
Baca lebih lajut »

China Bangun Tembok Surya 400 Km untuk Energi HijauChina Bangun Tembok Surya 400 Km untuk Energi HijauChina membangun Tembok Surya raksasa sepanjang 400 km di Gurun Kubuqi untuk menghasilkan 100 gigawatt listrik. Proyek ini, yang juga berfungsi untuk mengubah padang pasir menjadi hijau, ditargetkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 31,1 juta ton.
Baca lebih lajut »

Bukan Tembok China, Ini 4 Bangunan yang Terlihat dari Luar AngkasaBukan Tembok China, Ini 4 Bangunan yang Terlihat dari Luar AngkasaAda beberapa bangunan yang terlihat dari angkasa yang jauhnya ratusan kilometer dari bumi.
Baca lebih lajut »

Rupiah Melemah Terhadap Yuan, Lihat Tembok China Makin MahalRupiah Melemah Terhadap Yuan, Lihat Tembok China Makin MahalRupiah semakin melemah terhadap Yuan buat wisata ke China semakin mahal
Baca lebih lajut »

Membahayakan, Dua Pencuri Rel Kereta Api di Padang DitangkapMembahayakan, Dua Pencuri Rel Kereta Api di Padang DitangkapPencurian rel kereta api, selain menimbulkan kerugian material, juga berpotensi membahayakan keselamatan perjalanan kereta api.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 00:33:47