Presiden Joko Widodo secara terang-terangan meminta kepada para pemimpin negara-negara anggota KTT G7 untuk tidak mengenakan sanksi terhadap pupuk Rusia.
Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya dukungan negara-negara anggota G7 untuk mereintegrasikan gandum Ukraina serta komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasokan global.
Lebih jauh, dalam ajang KTT G7 ini, Jokowi kembali menyerukan agar negara-negara anggota G7 dan G20 untuk bekerja sama mengatasi krisis pangan yang tengah mengancam rakyat khususnya di negara-negara berkembang agar tidak jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem. “Kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan. Rantai pasok anpangan dan pupuk global, harus kembali normal,” ucap Presiden.
“Indonesia membutuhkan setidaknya 25-30 miliar USD untuk transisi energi delapan tahun ke depan. Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-124 : KTT G7 Menjatuhkan Sanksi Bagi Rusia | Kabar24 - Bisnis.comG7 harus menanggapi serangan rudal terbaru dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia ke negara Ukraina.
Baca lebih lajut »
Hadiri KTT G7, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Tiba di JermanPresiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Munich International Airport, Munich, Jerman, Minggu (26/6/2022).
Baca lebih lajut »
Presiden Jokowi hadiri KTT G7 di Pegunungan Alpen JermanPresiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang diselenggarakan di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman, ...
Baca lebih lajut »
Di Sela-Sela KTT G7, Presiden Jokowi Bertemu Kanselir Jerman, Ini yang Dibahas!Presiden Jokowi membahas tentang penguatan kerja sama ekonomi dan terkait Presidensi G20 Indonesia.
Baca lebih lajut »