Dewa Hendra Setiawan: Legenda Pendiam Bulu Tangkis Indonesia

Olahraga Berita

Dewa Hendra Setiawan: Legenda Pendiam Bulu Tangkis Indonesia
BULU TANGKISHENDRA SETIAWANLEGENDA
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 170 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 88%
  • Publisher: 70%

Artikel ini mengisahkan tentang sosok Hendra Setiawan, legenda bulu tangkis Indonesia yang pensiun di usia 40 tahun. Meskipun dikenal dengan karakternya yang pendiam, Hendra berhasil meraih banyak gelar juara di berbagai ajang internasional. Artikel ini menyoroti sisi lain dari sosok Hendra, yaitu rendah hati dan keramahannya.

Jika menyebut nama Hendra Setiawan, rasanya tak ada penggemar bulu tangkis yang tak mengenalnya. Atlet bulu tangkis yang pensiun pada usia 40 tahun ini memiliki gelar juara dari ajang besar yang terbilang lengkap. Kemampuan teknisnya tak ada yang meragukan hingga tak jarang bisa melancarkan berbagaiSaat mendengar atau membaca komentar yang menyebut “Dewa Hendra” atau ketika melihat Hendra dieluk-elukan penggemarnya, saya seringkali tersenyum.

Bungsu dan satu-satunya laki-laki dari tiga bersaudara itu, juga pendiam di keluarga. “Kalau nganter dia ke salon, gue yang harus jelasin potongan rambutnya kaya gimana. Enggak kebayang juga tuh saat pacaran, dia ngobrol apa sama pacarnya,” kata Silvia, saat menemuinya menjelang pindah ke Malaysia pada 2009.Hendra Setiawan, salah satu anggota tim bulu tangkis Indonesia untuk Piala Sudirman 2013, 8 Mei 2013.

Momen itu berlangsung tak lama sebelum Silvia menceritakannya pada Desember 2024. Kami bertemu dalam Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis di Jakarta. Saat itu, Hendra telah mengumumkan momen pensiunnya. Pertemuan dengan Hendra akhirnya baru terjadi pada 17 Maret di Cipayung setelah dia kembali dari Surabaya untuk menengok istrinya, Sandiani Arief, yang melahirkan anak kembar mereka, pada 19 Februari. Itu menjadi pertemuan pertama Hendra dan dua buah hatinya setelah langsung bertolak ke Inggris, hanya kurang dari dua pekan setelah Richard dan Richelle lahir.

Kalaulah pulang ke rumahnya di kawasan Cibubur, Bogor, Hendra tidur di kamar terpisah dengan istrinya, Sandiani, dan kedua anak kembar mereka ketika masih balita. Sansan, panggilan Sandiani, memahami kebutuhan Hendra untuk beristirahat agar tak terganggu anak-anak mereka yang menangis tengah malam. Itu terjadi ketika Hendra akan tampil di Asian Games Incheon 2014.

“Karena jadwal latihan lebih banyak, akhirnya sering ngantuk di kelas. Tapi saya enggak pernah tidur karena sungkan sama guru. Selain itu, waktu awal sekolah, satu nilai di rapor jadi merah. Takut juga karena saya enggak pernah dapat nilai merah. Lama-lama, nilai merahnya bertambah, ha-ha-ha....,” kata Hendra saat menceritakan awal kariernya, beberapa tahun lalu.

Semua pencapaian Hendra dan rasa hormat yang didapat dari banyak orang tak pernah terbayangkan oleh keluarganya. “Apalagi, Hendra orangnya pendiam. Saya bahkan pernah ngasih tahu kalau dia harus belajar untuk bisa ngomong lebih banyak,” kata Silvia. Kido, yang meninggal dunia pada 2021, punya karakter lebih terbuka. Satu sifat Kido yang juga dikenal banyak orang adalah senang bergurau. Dia bahkan harus diingatkan saat saya membutuhkan jawaban serius untuk ditulis.

Hendrawan juga pernah bercerita, saat jalan-jalan di mal bersama keluarga, termasuk Hendra, dia yang lebih sering disapa orang lain. Padahal, Hendra sudah berstatus juara dunia 2007 dan peraih emas Olimpiade Beijing 2008, bersama Kido. Sehari setelah kalah pada babak kedua turnamen Indonesia Masters, 23 Januari 2025, yang menjadi pertandingan terakhirnya bersama Ahsan, Hendra terlihat di area ruang pemain di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam cuaca hujan pada hampir sepanjang Jumat di Jakarta, Hendra baru menjemput temannya yang tiba dari Hong Kong untuk menonton Indonesia Masters.

Selain dari hujaman smes Ahsan, duet para ayah dengan tiga anak ini sering mengakhiri adu pukulan dengan sentuhan raket Hendra di bagian depan lapangan. Lawan biasanya mati langkah ketika kok jatuh di dekat net saat mereka dalam posisi bertahan di bagian belakang lapangan. Untuk mengembangkan kemampuan anak bungsunya, Ferry memasukkan Hendra ke PB Jaya Raya pada 1997. Itu menjadi pengalaman pertama Hendra, yang berusia 13 tahun, tinggal di asrama. Jauh dari orang tua, Hendra pun tak betah selama setahun pertama. Setelah itu, barulah dia terbiasa dengan kehidupan di asrama.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

BULU TANGKIS HENDRA SETIAWAN LEGENDA PSBI PENGHABISAN KARIR

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Indonesia Masters 2025 Jadi Panggung Perpisahan Hendra Setiawan/Mohammad AhsanIndonesia Masters 2025 Jadi Panggung Perpisahan Hendra Setiawan/Mohammad AhsanIndonesia Masters 2025, yang akan digelar pada 21-26 Januari, menjadi panggung terakhir bagi pasangan veteran ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Turnamen ini merupakan salah satu dari empat kejuaraan BWF Super Series yang diselenggarakan Indonesia setiap tahun.
Baca lebih lajut »

Indonesia Masters 2025 Adakan Tribute untuk Mohammad Ahsan/Hendra SetiawanIndonesia Masters 2025 Adakan Tribute untuk Mohammad Ahsan/Hendra SetiawanPBSI dan panitia penyelenggara Daihatsu Indonesia Masters 2025 akan menggelar tribute untuk Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang mengumumkan pensiunnya pada bulan Desember lalu. Indonesia Masters 2025 menjadi turnamen terakhir mereka sebagai atlet profesional.
Baca lebih lajut »

Hendra Setiawan Fokus Maksimal di Indonesia Masters 2025, Persiapkan Rencana Pasca PensiunHendra Setiawan Fokus Maksimal di Indonesia Masters 2025, Persiapkan Rencana Pasca PensiunHendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, pasangan ganda putra senior Indonesia, akan tampil untuk terakhir kalinya sebagai pasangan dalam Daihatsu Indonesia Masters 2025. Meskipun telah mengumumkan pensiunnya, mereka tetap bertekad untuk bermain dengan maksimal tanpa target yang muluk-muluk. Setelah pensiun, Hendra Setiawan memiliki beberapa rencana bisnis, antara lain membuka restoran di Jogja, tempat bermain biliar di Bali, dan Daddies Arena bersama Ahsan di BSD, Tangerang. Ia juga ingin lebih fokus pada keluarganya dan rutin mengantar-jemput anak-anaknya ke sekolah.
Baca lebih lajut »

Ahsan/Hendra Setiawan Ajak Keluarga di Indonesia Masters 2025Ahsan/Hendra Setiawan Ajak Keluarga di Indonesia Masters 2025Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses lolos ke babak 16 besar Indonesia Masters 2025 setelah mengalahkan pasangan Chiang Chien-Wei/Wu Hsuan-Yi (Taiwan) dengan skor 21-19 dan 22-20. Kemenangan ini terasa istimewa karena Ahsan/Hendra bisa mengajak keluarga mereka untuk menyaksikan pertandingan di Istora Senayan, Jakarta.
Baca lebih lajut »

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan Putuskan Pensiun Setelah Terkalahkan di Indonesia MastersHendra Setiawan dan Mohammad Ahsan Putuskan Pensiun Setelah Terkalahkan di Indonesia MastersPebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan resmi mengakhiri karier mereka setelah dikalahkan oleh pasangan Malaysia, Arif Junaidi/Roy King Yap, di babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2025. Ahsan/Hendra gagal melaju ke perempat final setelah tertunduk 13-21 dan 14-21.
Baca lebih lajut »

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan Gantung Raket, Arahkan Kritik ke Tren Penurunan Sektor Ganda Putra IndonesiaHendra Setiawan dan Mohammad Ahsan Gantung Raket, Arahkan Kritik ke Tren Penurunan Sektor Ganda Putra IndonesiaLegenda bulu tangkis Indonesia Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan menutup karier mereka dengan kekalahan di babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2025. Kekalahan ini menjadi momen perpisahan bagi The Daddies yang telah meraih banyak prestasi. Pasca pertandingan, keduanya menyampaikan kekhawatiran terhadap tren penurunan prestasi sektor ganda putra Indonesia dan mengajak para pebulutangkis muda untuk introspeksi diri dan bekerja lebih keras.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:30:00