Suku Tengger merupakan penduduk yang mendiami kawasan Gunung Bromo.
Suku tersebut tersebar di empat kabupaten. Yaitu, Malang, Lumajang, Probolinggo, dan Pasuruan. Mereka dipercaya mendiami lokasi tersebut sejak ratusan tahun lalu. Bahkan, ada yang percaya sudah ada sebelum Kerajaan Singasari berdiri.mereka diperkuat dengan Prasasti Walandit yang ditemukan di bukit sekitar Penanjakan, Kabupaten Pasuruan. Dalam prasasti itu disebutkan, Suku Tengger sebagai penduduk Desa Walandit.
“Kalau prasastinya saat ini ada di museum. Jadi sudah lama ditemukan,” kata Mujiantoro, budayawan yang juga warga asli Suku Tengger.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jeblog Klaten Jadi Percontohan Desa Antikorupsi, Pejabat KPK Ungkap AlasannyaDesa Jeblog, Kecamatan Karanganom, Klaten, menjadi salah satu percontohan desa antikorupsi yang merupakan program dari KPK.
Baca lebih lajut »
Duit Ganti Rugi 3 Bidang Tanah Kas Desa di Ngawen Klaten Tembus Rp7,3 MiliarSebanyak tiga bidang tanah kas desa di Desa/Kecamatan Ngawen diterjang proyek tol Solo-Jogja.
Baca lebih lajut »
Mendes Gus Halim Dorong Rasio Jumlah PLD dan Desa Agar Seimbang, Ini AlasannyaIni alasan Mendes Gus Halim mendorong rasio jumlah petugas lokal desa agar seimbang dengan jumlah desa
Baca lebih lajut »
Menilik Dukuh Terpencil dengan 15 Rumah di Pegunungan Seribu SukoharjoDesa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, yang berbatasan dengan Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri menjadi desa paling ujung di Pegunungan Seribu Kabupaten Sukoharjo.
Baca lebih lajut »
Gus Muhaimin: Dana Desa Rp 5 M Untuk Target Kemiskinan 0 PersenGus Muhaimin bilang ada peluang besar meningkatkan dana desa, dari rata-rata Rp 1 miliar per desa menjadi Rp 5 miliar per desa.
Baca lebih lajut »
Jalan di Desa Alastengah Sudah Mulus, Dilengkapi PJU jadi Lebih AmanPeningkatan pembangunan infrastruktur menjadi target Pemerintah Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.
Baca lebih lajut »