Desa Manislor: Cahaya Kemanusiaan Menebang Kegelapan

News Berita

Desa Manislor: Cahaya Kemanusiaan Menebang Kegelapan
DONOR KORNEAKETERSEADIANDESA MANISLOR
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 176 sec. here
  • 9 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 91%
  • Publisher: 70%

Di tengah ketersediaan donor kornea mata di Indonesia yang masih minim, Desa Manislor di Jawa Barat menjadi contoh nyata kontribusi besar bagi kemanusiaan. Desa ini memiliki jumlah donor kornea mata terbanyak secara berkesinambungan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat.

Ketersediaan donor kornea mata di Indonesia masih jauh dari ideal. Bahkan, kebutuhan akan kornea diimpor dari negara lain. Upaya mengatasi masalah ini pun datang dari Desa Manislor, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Inilah kisah ”cahaya” kemanusiaan menghalau kegelapan.

”Orangtua saya sudah daftar . Jadi, ini sesuai pesan almarhum Bapak,” ucapnya. Fikih pun melihat langsung proses pengambilan kornea mata jenazah bapaknya. Ternyata, kekhawatirannya akan hilangnya kedua bola mata bapaknya tidaklah benar. Salah satu spirit Ahmadiyah ialah nilai-nilai kemanusiaan yang menekankan pentingnya menolong sesama manusia apa pun latar belakangnya. Perwujudannya, antara lain, melalui gerakan donor kornea mata dan donor darah seperti yang dilakukan warga di Desa Manislor.

Dengan gerakan masif yang menyentuh sisi kemanusiaan itulah, jumlah calon donor meningkat di Manislor. Dua tahun berjalan, katanya, tercatat sekitar 1.000 pendaftar.Serial ArtikelTertawa menjadi pengobatan murah mengatasi penyakit mata kering. Tertawa tidak kalah efektif dengan obat tetes mata.Bahkan, pada 2017, Manislor meraih piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia sebagai desa dengan donor kornea mata terbanyak secara berkesinambungan dengan 1.700 warga terdaftar.

”Ini jadi kendala karena pengambilan kornea itu sebaiknya jangan lebih dari enam jam setelah wafat,” ucap Yusuf. Ketentuan lainnya ialah calon donor berusia di atas 17 tahun, disetujui oleh keluarga atau ahli waris, tidak mengalami tumor mata, hingga penyebab dan waktu kematiannya diketahui. Proses eksisi juga membutuhkan alat, seperti pendingin dan cairan optisol untuk menyimpan kornea.

Di Jakarta saja, katanya, jumlah calon donor baru sekitar 10.000 orang atau kurang dari 0,1 persen dari total penduduk Jakarta, yakni 11,3 juta jiwa. Ia tidak tahu pasti berapa jumlah calon donor di 17 cabang bank mata lainnya. Namun, diperkirakan bisa di bawah Jakarta., benda tajam yang masuk mata, atau iritasi,” ucapnya. Kerusakan kornea menyebabkan gangguan penglihatan, bahkan buta. Survei Kebutaan pada 2014-2016 oleh Kementerian Kesehatan bisa jadi rujukan.

Plakat bertuliskan ”Makam Donor Mata, Almarhum telah menyumbangkan kornea matanya demi kemanusiaan” terpampang pada sejumlah nisan di tempat pemakaman Desa Manislor, Kecamatan Jalaksana, Rabu . Nisan batu dan plakat itu berwarna putih, bersih. ”Tipis saja yang diambil, kayak kulit bawang,” ucap Fikih mengibaratkan bentuk kornea bapaknya yang dicabut kala itu. Proses pemindahan kornea menggunakan alat khusus itu tidak berlangsung lama atau sekitar 20 menit. Setelah itu, jenazah siap disemayamkan.

Yusuf Ahmadi , mantan Kuwu Manislor, mengatakan, 65 persen hingga 70 persen dari 4.551 warga di desanya merupakan jemaat Ahmadiyah. Ribuan warga pun memegang ajaran dari khalifah atau pemimpin mereka agar mendermakan kornea matanya. seruan itu,” ucapnya. Meski demikian, gerakan lebih masif untuk mendonorkan mata di Manislor mulai digalakkan pada 2014. Kala itu, Yusuf yang menjabat sebagai kuwu memadukan program sosial desa dengan JAI.

Yusuf mengatakan, penghargaan itu merupakan bonus. Tujuan utama mendonorkan korneanya, lanjutnya, untuk menjalankan seruan pemimpin serta membantu warga dengan gangguan penglihatan. Donor itu pun dilaksanakan sukarela, tanpa paksaan atau bayaran sama sekali. Engkun pun mengajari para bidan untuk menjadi petugas eksisi. Pelatihannya menggunakan mata puluhan domba hasil kurban saat Idul Adha di desa.

Waktu pengambilan kornea yang tidak bisa diprediksi membuat petugas eksisi harus bersiaga 24 jam. ”Kalau malam itu sering, pukul 1 atau 2 malam. Untung saya dinasnya di rumah. Jadi, bisa langsung ke lokasi. Kalau saya di luar kota, ada bidan lainnya. Begitu juga sebaliknya,” tuturnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

DONOR KORNEA KETERSEADIAN DESA MANISLOR KEMANUSIAAN INDONESIA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Donor Kornea Mata, Kisah ”Cahaya” Kemanusiaan dari ManislorDonor Kornea Mata, Kisah ”Cahaya” Kemanusiaan dari ManislorLewat donor kornea, warga Manislor di Kuningan menghadirkan ”cahaya” kemanusiaan tanpa memandang perbedaan latar belakang.
Baca lebih lajut »

Dukung Pertanian dengan Merehab BendunganDukung Pertanian dengan Merehab BendunganDesa-desa yang akan terlayani antara lain Desa sumber sari Rawa Mulia Babulu Laut dan Rintik
Baca lebih lajut »

Kemendagri Latih 80.000 Aparatur Desa Tentang Perencanaan Pembanguna Desa Secara OnlineKemendagri Latih 80.000 Aparatur Desa Tentang Perencanaan Pembanguna Desa Secara OnlineBerita Kemendagri Latih 80.000 Aparatur Desa Tentang Perencanaan Pembanguna Desa Secara Online terbaru hari ini 2024-11-29 15:34:32 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »

Kemendes targetkan seluruh desa bertransformasi jadi desa digitalKemendes targetkan seluruh desa bertransformasi jadi desa digitalKementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menargetkan pada 2025 seluruh desa di Indonesia yang berjumlah sebanyak 75.265 desa dapat ...
Baca lebih lajut »

Kemendes PDT Targetkan Seluruh Desa di Indonesia Menjadi Desa Digital pada 2025Kemendes PDT Targetkan Seluruh Desa di Indonesia Menjadi Desa Digital pada 2025Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal menargetkan pada 2025, sebanyak 75.265 desa di Indonesia dapat bertransformasi menjadi desa digital, terutama dengan mengandalkan dana desa atau APBDes.
Baca lebih lajut »

Intip Kisah Inspiratif Desa Batuan Sukawati, Dorong Pendapatan Desa dengan Program BRILiaNIntip Kisah Inspiratif Desa Batuan Sukawati, Dorong Pendapatan Desa dengan Program BRILiaNSelain keindahan alam dan kekayaan budayanya, Desa Batuan juga dikenal akan perkembangan ekonomi masyarakatnya berkat Program BRILiaN.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-14 22:42:57