Deportasi Turis Israel dari Thailand: Aksi Mengganggu di Rumah Sakit dan Kejahatan

News Berita

Deportasi Turis Israel dari Thailand: Aksi Mengganggu di Rumah Sakit dan Kejahatan
ThailandTuris IsraelDeportasi
  • 📰 liputan6dotcom
  • ⏱ Reading Time:
  • 218 sec. here
  • 14 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 121%
  • Publisher: 83%

Empat turis Israel dideportasi dari Thailand setelah menyebabkan kekacauan di Rumah Sakit Pei dan di tengah masyarakat. Kasus ini terjadi setelah turis-turis tersebut terlibat dalam berbagai perilaku mengganggu, termasuk memaksa masuk ke ruang gawat darurat, merokok di tempat yang dilarang, meremehkan staf medis, dan menolak membayar biaya perawatan. Selain itu, ada kasus lain seorang buronan Israel ditangkap di Pattaya karena terlibat kasus penyerangan dengan kekerasan di Tel Aviv.

Petugas imigrasi Thailand akhirnya menangkap dan mengusir empat turis Israel dari Thailand . Mereka diduga telah menyebabkan kekacauan di Rumah Sakit Pei dan di tengah masyarakat di Provinsi Mae Hong Son bagian utara. Mengutip The Thaiger, Senin (10/2/2025), detail penyebab deportasi empat turis Israel tersebut dibagikan oleh tim medis di laman Facebook AggressiveDoctor. Seorang dokter mengungkapkan bahwa ia merasa kelelahan dan tidak aman.

Ia takut turis Israel itu mendekati atau menyerangnya di luar rumah sakit. Menurut dokter tersebut, turis asing itu bersikap agresif selama di rumah sakit. Daftar aksi meresahkan mereka begitu panjang, mulai dari mengacungkan jari tengahnya ke tim medis, meremehkan keterampilan mereka, merokok tembakau dan ganja di dalam rumah sakit, menolak membayar biaya perawatan, mencuri dari rumah sakit, hingga mencoba merusak pintu ruang gawat darurat. Dokter itu mengaku telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor distrik. Bukannya dibela, ia malah disalahkan karena dianggap bisa merusak citra pariwisata Thailand. Dokter tersebut menambahkan bahwa dia tidak tahu harus mencari bantuan ke mana dan sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari rumah sakit untuk melindungi kesehatan fisik dan mentalnya. Namun pada Kamis, 6 Februari 2025, stasiun televisi Channel 7 membagikan rekaman CCTV yang menunjukkan beberapa kekacauan yang disebabkan oleh sekawanan turis Israel tersebut. Satu video merekam mereka ketika mencoba menerobos ruang gawat darurat untuk menemani teman mereka yang dirawat setelah terluka dalam kecelakaan sepeda motor.Salah seorang dokter menjelaskan bahwa sebelum insiden terjadi, ada lima pria Israel tiba di rumah sakit yang salah satunya terluka dalam kecelakaan sepeda motor. Pria Israel yang terluka dilarikan ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan perawatan. Keempat temannya berusaha mengikutinya ke dalam tetapi tim medis menolak mereka masuk, menjelaskan bahwa ruangan itu dibatasi hanya untuk profesional medis. Namun, seorang pria Israel tetap memaksa masuk dengan sedikit membuka pintu untuk melihat temannya yang terluka. Tim medis terpaksa menghentikan pekerjaan mereka untuk mengeluarkannya dari daerah tersebut. Kawanan turis Israel yang tak terima diusir lantas meluapkan kemarahannya dan menimbulkan keributan di rumah sakit, meski banyak pasien yang menunggu perawatan. Orang-orang Israel terus berperilaku mengganggu mereka sampai penjaga keamanan rumah sakit mengirim mereka ke kantor polisi. Mereka diidentifikasi bernama Daniel Gagaev, Aviv Rom, Or Emanoel Ashton, dan Dan Niski Niskovaskith. Setiap orang asing didakwa berdasarkan Pasal 397 Hukum Pidana dengan ancaman denda hingga 5.000 baht. Dalam kasus ini, polisi mendenda setiap pria Israel yang berulah sebesar 3.000 baht atau hanya sekitar Rp1,5 juta. Selain berulah di rumah sakit, para turis Israel itu juga dituding bekerja secara ilegal dan mengemudi sepeda motor tanpa surat izin mengemudi.Ulah Lain Turis Israel di Thailand Bukan sekali ini turis Israel berulah di Thailand. Sebelumnya, juga dikutip dari The Thaiger, seorang buronan Israel berusia 27 tahun ditangkap di Pattaya setelah polisi imigrasi Thailand mengetahui bahwa dia dicari pihak keaman karena terlibat kasus penyerangan dengan kekerasan di Tel Aviv. Tersangka yang diidentifikasi hanya sebagai T, ditangkap pada 3 Februari 2025 setelah polisi menemukannya terdaftar dalam Red Notice Interpol. Petugas menangkapnya karena melebihi masa berlaku visanya dan mencabut izinnya untuk tetap tinggal di Thailand. Menurut Mayor Jenderal Polisi Chairit Anurit, T dan seorang kaki tangannya membujuk korban ke sebuah apartemen di Tel Aviv. Mereka lalu berulang kali memukulkan botol ke kepalanya dan menikamnya beberapa kali di leher, sehingga korban terluka parah. Pengadilan Distrik Tel Aviv telah mengeluarkan surat perintah penangkapannya atas tuduhan penyerangan berat, dengan ancaman hukuman penjara 23 tahun. Penyelidik mengungkapkan bahwa setelah serangan itu, T melarikan diri dari Israel menggunakan paspor palsu usai komplotannya ditangkap. Dia kemudian memasuki Thailand dan bersembunyi di Pattaya akhir tahun lalu, berusaha menghindari penangkapan.Thailand Buka Diri untuk Kunjungan Turis Israel Petugas imigrasi akhirnya melacaknya di Central Pattaya dan menahannya. Polisi lalu mengoordinasikan ekstradisinya ke Israel tempat ia akan diadili atas kejahatannya, lapor The Pattaya News. Penangkapan ini menyoroti tindakan keras yang dilakukan Thailand terhadap buronan internasional yang berusaha menggunakan negara tersebut sebagai tempat berlindung. Thailand menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang tetap membuka diri untuk kunjungan turis Israel di tengah gencarnya seruan boikot negara itu karena melakukan genosida pada warga Palestina

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

liputan6dotcom /  🏆 4. in İD

Thailand Turis Israel Deportasi Rumah Sakit Kekacauan Penyerangan Buronan Legalitas Perjalanan

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Serangan Israel Terhadap Rumah Sakit di LebanonSerangan Israel Terhadap Rumah Sakit di Lebanon
Baca lebih lajut »

Ciccio Manassero Tanggapi Gosip Asmara dengan Marsha Aruan: Kami Hanya SahabatCiccio Manassero Tanggapi Gosip Asmara dengan Marsha Aruan: Kami Hanya SahabatCiccio Manassero menjenguk Marsha Aruan yang sedang sakit di rumah sakit.
Baca lebih lajut »

Hamas Bebaskan Tentara Wanita Israel dan 5 Sandera Asal ThailandHamas Bebaskan Tentara Wanita Israel dan 5 Sandera Asal ThailandHamas membebaskan seorang tentara wanita Israel, dua warga Israel dan lima sandera asal Thailand di Gaza
Baca lebih lajut »

Hamas Serahkan Sandera Israel dan Thailand, Israel Tunda Pembebasan Tahanan PalestinaHamas Serahkan Sandera Israel dan Thailand, Israel Tunda Pembebasan Tahanan PalestinaHamas bebaskan 3 sandera Israel & 5 Thailand. Israel tunda pembebasan 110 tahanan Palestina akibat kekacauan penyerahan. Tentara wanita Israel, Agam Berger, juga dibebaskan.
Baca lebih lajut »

Israel Menghancurkan Rumah-rumah Palestina di Tepi Barat, Ratusan MengungsiIsrael Menghancurkan Rumah-rumah Palestina di Tepi Barat, Ratusan MengungsiIsrael menghancurkan puluhan rumah warga Palestina di desa Kafr al-Dik di Salfit, menyebabkan ratusan warga mengungsi. Hal ini terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Tepi Barat. Komisi Perlawanan Tembok dan Kolonisasi melaporkan bahwa Israel telah menghancurkan 126 bangunan Palestina bulan lalu, termasuk rumah dan fasilitas pertanian. Israel menggunakan dalih kurangnya izin pembangunan sebagai alasan untuk penghancuran rumah-rumah tersebut.
Baca lebih lajut »

PBB Kecam Usulan Serampangan Donald TrumpPBB Kecam Usulan Serampangan Donald TrumpDia mengatakan rumah sakit bukanlah target serangan dan harus dilindungi setiap saat menyoroti pengepungan Rumah Sakit Pemerintah Tulkarm oleh pasukan Israel
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-15 02:18:00