LSI Denny JA memprediksi PPP akan karam di Pemilu 2024 bila tak menggaet tokoh yang punya pengaruh besar. Nama Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno dimunculkan. PPP DennyJA
Ketum Gerindra, Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Kedua nama tersebut memang masuk bursa kandidat Pilpres 2024.
Meski begitu, kemungkinan resistensi dari internal PPP, menurut Toto, bisa saja terjadi. Ini lantaran Sandiaga sebagai "Kedua figur itu bukan saja mumpuni secara personal, tapi juga memiliki potensi kesamaan 'darah' dengan PPP. Gatot misalnya, selain nasionalis sebagai mantan tentara, juga dianggap agamis. Ada kombinasi dua hijau, yaitu hijau tentara dan hijau Islam. Begitu juga dengan Sandi yang menurut data survei pernah menjadi penyumbang elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019 lalu dengan segmen milenial dan emak-emak," lanjutnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
LSI: Gatot dan Sandi Berpotensi Jadi Magnet PPPPPP saat ini butuh figur. Rentetan kasus hukum yang telah menyeret beberapa ketua umumnya masuk penjara, membuat PPP kehilangan legitimasi moral.
Baca lebih lajut »
Disarankan Gandeng Jenderal Gatot Agar Tak Karam, PPP Berminat?Baidowi tanggapi saran supaya PPP menggandeng Jenderal Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno supaya tidak tenggelam. GatotNurmantyo
Baca lebih lajut »
Wakapolri Minta Warga Depok Disiplin Kenakan MaskerGatot berharap Kota Depok dapat segera keluar atau terbebas dari rantai penyebaran Covid-19.
Baca lebih lajut »
PPP Gandeng PKS Kawal Isu-isu KeumatanAmir menyebutkan PPP sebagai partai Islam konsen untuk memperjuangan isu-isu keumatan di DPR. PPP juga berusaha merangkul...
Baca lebih lajut »
Jenderal Polri Mengaku Menerima Suap dari Djoko TjandraAwi tidak menjelaskan siapa tersangka yang mengaku menerima uang itu, apakah Prasetijo atau Napoleon atau keduanya.
Baca lebih lajut »
OJK Bantah Halangi Bumiputera Menjual Aset-aset untuk Lunasi Uang NasabahOtoritas Jasa Keuangan atau OJK membantah menghalangi penjualan aset Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912.
Baca lebih lajut »