Demonstrasi di Lebanon memanas ketika pendemo yang menuntut tanggung jawab pemerintah atas ledakan di Beirut menyerbu kompleks kementerian pada Sabtu.
TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjuk rasa menyerbu gedung kementerian di ibu kota dan menghancurkan kantor Association of Lebanese Banks ketika tembakan terdengar selama demonstrasi di Lebanon pada Sabtu, beberapa hari setelah ledakan di Beirut pekan ini.Para pengunjuk rasa mengatakan politisi harus mengundurkan diri dan dihukum karena kelalaian mereka menyebabkan ledakan dahsyat pada Selasa, ledakan terbesar yang pernah melanda Beirut, yang menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 6.000.
'Mundur atau digantung,' kata spanduk demonstrasi.'Orang-orang menolak untuk hidup di bawah pemerintahan mereka lagi,' kata Hussein El Achi dari kelompok aktivis Min Tishreen, salah satu penyelenggara protes, dikutip dari Washington Post.Reuters melaporkan tentara dengan kendaraan yang dipasangi senapan mesin berpatroli di daerah itu. Ambulans bergegas ke tempat kejadian.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bentrok dengan Polisi, Ratusan Demonstran di Lebanon Alami Luka-lukaSituasi di Ibu Kota Lebanon, Beirut memanas setelah demonstrasi semakin meluas, yang dipicu oleh ledakan di pelabuhan pada...
Baca lebih lajut »
Ribuan Warga Lebanon Tuntut Perubahan Rezim |Republika OnlineDemonstrasi di Lebanon buntut dari peristiwa ledakan Beirut
Baca lebih lajut »
Protes Ledakan di Beirut, Pendemo Lebanon Buat Tiang Gantungan untuk PemerintahWarga Lebanon membuat tiang gantungan palsu sebagai simbol unjuk rasa untuk menuntut tanggung jawab pemerintah terkait ledakan di Beirut.
Baca lebih lajut »
Demonstran di Libanon Serbu Gedung-Gedung PemerintahNamun, aksi pendudukan kantor Kementerian Luar Negeri itu hanya berlangsung selama kurang dari tiga jam.
Baca lebih lajut »
Ledakan Libanon, Warga Demo di Kementerian Luar NegeriWarga lakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kementerian Luar Negeri di Beirut, Libanon, sebagai bentuk kekecewaan kepada pemerintah.
Baca lebih lajut »