Polisi melepaskan gas air mata dan menembakkan peluru karet ke arah demonstran.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu pengunjuk rasa pro-demokrasi Hong Kong kembali melakukan demontrasi pada Ahad waktu setempat. Menjelang peringatan ke-70 tahun Republik Rakyat China pada 1 Oktober mendatang, para pengunjuk rasa kian kencang meneriakkan slogan anti-China, meski aksinya mendapat perlawanan cukup represif dari kepolisian.
Dalam aksinya, para pengunjuk rasa juga mengibarkan bendera dari berbagai negara dan lembaga internasional, termasuk Amerika Serikat dan PBB. Itu dilakukan sebagai seruan kepada global untuk mendukung gerakan anti-ekstradisi China. "Kami bukan radikal, kami hanya ingin berjuang untuk masa depan yang lebih baik," kata seorang pengunjuk rasa yang masih berusia 15 tahun, John.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Demonstrasi anti-pemerintah ditanggapi pro kontra oleh artis Hong KongDemonstrasi anti-pemerintah yang telah berlangsung selama empat bulan ditanggapi beragam oleh artis di Hong Kong sehingga memecah komunitas dunia hiburan jadi ...
Baca lebih lajut »
Aksi Demonstrasi Dukung Hong Kong Digelar di Sydney dan TaipeiAksi tersebut sebagai bagian dari demonstrasi 'anti-totalitarianisme' yang direncanakan dilangsungkan secara global.
Baca lebih lajut »
WNI yang Juga Jurnalis Tertembak Peluru Karet di Hong KongVeby Mega tertembak saat meliput unjuk rasa di daerah Wan Chai, Hong Kong. Ia tertembak peluru karet di bagian mata kanannya.
Baca lebih lajut »
Reporter Indonesia Terkena Peluru Karet di Hong KongVeby Mega Indah terkena tembakan peluru karet di mata saat meliput unjuk rasa di Wan Chai.
Baca lebih lajut »