Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) secara resmi meluncurkan Demokrat Newsletter secara virtual. Demokrat
jpnn.com, JAKARTA - AHY mengapresiasi terobosan baru penyampaian informasi yang diprakarsai Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat ini. Demokrat Newsletter adalah saluran informasi digital tentang kegiatan para kader Demokrat di seluruh Indonesia.
"Sebab, Newsletter Demokrat itu sejalan dengan tiga dari sepuluh Program Unggulan yang pernah saya sampaikan pada Pidato Politik di JCC Jakarta, Minggu 15 Maret 2020 lalu, ketika saya terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025," lanjutnya.Baca Juga: Tiga dari sepuluh Program Unggulan tersebut adalah, pertama modernisasi Partai Demokrat menuju smart party seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi terkini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
AHY Diusik, Demokrat Laporkan Subur Sembiring ke PolisiSubur Sembiring dilaporkan ke Polres Tangsel karena mempermasalahkan keabsahan DPP Partai Demokrat di bawah AHY.
Baca lebih lajut »
Google Perkenalkan Folder Trash di Android 11, Apa Fungsinya?Sistem operasi ini belum diluncurkan namun Google sudah membuka akses untuk versi beta Android 11.
Baca lebih lajut »
Ghibli Hybrid jadi Tonggak Mobil Ramah Lingkungan Maserati |Republika OnlineMaserati Ghibli Hybrid akan diluncurkan tahun ini.
Baca lebih lajut »
3 Fasilitas Baru Hadapi New Normal di Bandara SoettaKetiga layanan ini diluncurkan di Bandara Soetta dan kemudian menyusul di bandara lainnya.
Baca lebih lajut »
Pertanyakan Legalitas AHY, Subur Sembiring Dipecat dari DemokratMenu Riefky Harsya, kader Demokrat seluruh Indonesia menganggap tindakan Subur mempertanyakan legalitas kepemimpinan AHY telah melewati batas.
Baca lebih lajut »
Tiga Bulan Jadi Ketum Demokrat Gantikan SBY, AHY Digoyang KaderPartai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memecat Subur Sembiring sebagai kader partai karena mempersoalkan legalitas ketum.
Baca lebih lajut »