Demo Berujung Ricuh, Mahasiswa Papua Tuding Polisi Lebih Dulu Memprovokasi TempoMetro
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator lapangan aksi menolak daerah otonomi baru, Vincen Siep, mengatakan unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Kementerian Dalam Negeri yang berakhir ricuh diawali oleh tindakan aparat. Ia menuduh aparat yang lebih dulu memprovokasi massa.
Delapan Mahasiswa dan Kasat Intel Polres Jakarta Pusat TerlukaAprillia Lisa, perwakilan dari LBH Jakarta, menjelaskan enam mahasiswa Papua mengalami luka parah dan dua lainnya luka ringan. Sedangkan seorang mahasiswi Papua sempat pingsan.Menurut Aprillia, tindakan represif dari aparat mengakibatkan beberapa mahasiswa terluka hingga berdarah.Aprillia menuturkan petugas polisi yang berjaga diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswa Papua saat kericuhan pecah.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tolak Pemekaran Wilayah, Demo Mahasiswa Papua Berujung Ricuh | Jakarta Bisnis.comSeorang anggota polisi dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sejumlah luka akibat aksi unjuk rasa mahasiswa Papua yang berujung ricuh.
Baca lebih lajut »
Demo Mahasiswa Papua Ricuh, Penganiaya Kasat Intel Polres Jakpus DiamankanDemo mahasiswa Papua ricuh di Jalan Veteran III atau dekat Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan...
Baca lebih lajut »
Demo Telak Pemekaran Provonsi Papua Ricuh, Peserta Dibawa ke Mapolda Metro |Republika OnlineSejumlah peserta aksi berdemo di dekat kantor Kemendagri, menolak pemekaran Papua.
Baca lebih lajut »
90 Mahasiswa Papua yang Ditangkap di Demo Ricuh Akan DipulangkanPolisi mengamankan 90 mahasiswa Papua di demo ricuh penolakan daerah otonomi baru (DOB). Puluhan mahasiswa tersebut akan segera dipulangkan.
Baca lebih lajut »
KSP Kecam Demo Mahasiswa Papua yang Ricuh dan Lukai Anggota PolisiDeputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani menyesalkan demonstrasi mahasiswa menolak rencana pemekaran Provinsi Papua dan Papua Barat di depan Kementerian Dalam Negeri yang diwarnai kericuhan. TempoMetro
Baca lebih lajut »