Kemudahan belajar online pada masa Pandemi Corona ini belum dirasakan secara merata. Ada anak yang harus belajar di sisi jurang demi belajar online.
TEMPO.CO, Jakarta - Kemudahan belajar online dari rumah belum bisa dinikmati secara merata oleh seluruh pelajar di Indonesia. Masih ada beberapa anak yang harus rela bersusah payah untuk mencari sinyal demi terhubung secara online dengan para guru mereka ketika belajar di masa pandemi virus corona ini.Sekretaris Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabipaten Solok, Sumatera Barat, Marcos Sophan sempat bertemu beberapa anak yang kurang beruntung itu.
Kecamatan Tigo Lurah berlokasi di daerah hutan lindung. Daerah itu berjarak 80 kilometer dari Pusat Kota Kabupaten Solok. Menurut Marcos, 10 tahun lalu, orang harus berkendara selama 12 jam untuk mencari daerah itu dari Pusat Kota di Kabupaten Solok dengan mengendarai mobil. 'Saat ini sudah bisa ditempuh dalam 3 jam dengan mobil, tapi jalanannya rawan longsor,' katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Viral, Kisah Dokter Harus Lewati Dua Gunung dan Seberang Sungai Demi Merawat Seorang Anak - Serambi IndonesiaViral, Kisah Dokter Harus Lewati Dua Gunung dan Seberang Sungai Demi Merawat Seorang Anak via serambinews matalokalmenjangkauindonesia
Baca lebih lajut »
PBB Desak Dunia Cegah Anak-anak Kelaparan saat Pandemi Covid-19Dua lembaga PBB, Rabu (29/4) menyerukan kepada komunitas global untuk mencegah kelaparan dan kekurangan gizi di antara 370 juta anak-anak yang tidak menerima makanan dari sekolah karena penutupan seko
Baca lebih lajut »
Anak-Anak Sudah Bosan, Mas Nadiem Harus Segera Bikin TerobosanMendikbud Nadiem Makarim harus segera membuat terobosan karena anak-anak sudah bosan belajar dari rumah selama masa pandemic virus corona COVID-19. BelajardariRumah
Baca lebih lajut »
Donasi Corona, Disney Luncurkan Masker Kain untuk Anak-anakDisney meluncurkan masker kain untuk anak-anak, yang hasil penjualannya untuk donasi penanganan pandemi corona.
Baca lebih lajut »