Dalam delapan hari, ada penambahan 1.132 kasus positif di Kudus. Pendirian rumah sakit darurat di Kudus dijajaki. Nusnatara AdadiKompas palingadit
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau penanganan Covid-19 sekaligus gedung isolasi terpusat di Asrama Akademi Kebidanan, Kabupaten Kudus, Jateng, Senin .
SEMARANG, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana melakukan kajian terkait lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Salah satunya untuk mengetahui perlu tidaknya mendirikan rumah sakit darurat. Saat ini, 189 tenaga kesahatan di Kudus terkonfirmasi positif Covid-19, salah satunya meninggal.
Data Pemkab Kudus, Rabu pukul 12.00, terdapat 7.736 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 1.243 orang dirawat/isolasi , 5.856 sembuh, dan 637 meninggal. Ada penambahan 1.132 kasus positif sejak Selasa atau delapan hari terakhir.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ada Kekeliruan Prosedur di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19 di KudusKekeliruan prosedur membuat jumlah kasus Covid-19 di Kudus meningkat. Sejumlah pasien terkonfirmasi positif yang sedang dirawat di rumah sakit justru ditemani anggota keluarganya yang sehat. Nusantara AdadiKompas palingadit
Baca lebih lajut »
Soal Covid-19, Menkes Ingatkan Bogor Jangan Sampai seperti KudusMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap agar Kota Bogor tidak mengalami lonjakan kasus covid-19 seperti di wilayah Kudus, Jawa Tengah. Menteri Kesehatan...
Baca lebih lajut »
Zona Merah Covid-19, Kepala BNPB akan ke Kudus |Republika OnlineBNPB akan berkoordinasi terkait penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
Baca lebih lajut »
Kasus Aktif Covid-19 Melonjak, Kepala BNPB Bertolak ke Kudus |Republika OnlineBNPB berencana membangun Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Baca lebih lajut »